AKHLAK TERPUJI
Pengertian Akhlak Secara Etimologi,
Menurut pendekatan etimologi, perkataan “akhlak” berasal dari bahasa
Arab jama’ dari bentuk mufradnya “Khuluqun” yang menurut logat
diartikan: budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kalimat
tersebut mengandung segi-segi persesuain dengan perkataan “khalkun” yang
berarti kejadian, serta erat hubungan ” Khaliq” yang berarti Pencipta
dan “Makhluk” yang berarti yang diciptakan.
Pengertian akhlak adalah kebiasaan
kehendak itu bila membiasakan sesuatu maka kebiasaannya itu disebut
akhlak .Jadi pemahaman akhlak adalah seseorang yang mengeri benar akan
kebiasaan perilaku yang diamalkan dalam pergaulan semata – mata taat
kepada Allah dan tunduk kepada-Nya. Oleh karena itu seseorang yang sudah
memahami akhlak maka dalam bertingkah laku akan timbul dari hasil
perpaduan antara hati nurani, pikiran,
perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu, membentuk suatu
kesatuan tindakan akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian.
Dengan demikian memahami akhlak adalah
masalah fundamental dalam Islam. Namun sebaliknya tegaknya aktifitas
keislaman dalam hidup dan kehidupan seseorang itulah yang dapat
menerangkan bahwa orang itu memiliki akhlak. Jika seseorang sudah
memahami akhlak dan menghasilkan kebiasaan hidup dengan baik, yakni
pembuatan itu selalu diulang – ulang dengan kecenderungan hati (sadar)2
.Akhlak merupakan kelakuan yang timbul dari hasil perpaduan antara hati
nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu,
membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yang dihayati dalam kenyataan
hidup keseharian. Semua yang telah dilakukan itu akan melahirkan
perasaan moral yang terdapat di dalam diri manusia itu sendiri sebagai
fitrah, sehingga ia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang jahat,
mana yang bermanfaat dan mana yang tidak berguna, mana yang cantik dan
mana yang buruk.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan latar belakang dari permasalahan sebagai berikut:
1. Pengertian dari akhlak?
2. Apa saja macam-macam dari akhlak terpuji?
3 Bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1. Sebagai bentuk penyelesaian tugas mata kuliah Pen didikan Agama Islam.
2. Untuk menjelaskan macam-macam
akhlak terpuji yang dianjurkan dan di ridhoi Allah SWT serta
penerapannya di kehidupan sehari-hari.
D. Manfaat penulisan
Penyusunan berharap makalah ini mampu
menambah wawasan pembaca mengenai akhlak terpuji yang di ridhoi Allah
SWT dan Penerapannya dalam kehidupan sehari-hari yang mampu menambah
iman para pembaca.
A.Pengertian akhlak
Diterjemah dari kitab Is’af thalibi
Ridhol Khllaq bibayani Makarimil Akhlaq.Akhlak adalah sifat-sifat dan
perangai yang diumpamakan pada manusia sebagai gambaran batin yang
bersifat maknawi dan rohani.Dimana dengan gambaran itulah manusia
dibangkitkan disaat hakikat segala sesuatu tampak dihari kiamat nanti.
Akhlak adalah kata jamak dari khuluk yang kalau dihubungkan dengan manusia,kata khuluk lawan kata dari kholq.
Perilaku dan tabiat manusia baik yang
terpuji maupun yang tercela disebut dengan akhlak.Akhlak merupakan etika
perilaku manusia terhadap manusia lain,perilaku manusia dengan Allah
SWT maupun perilaku manusia terhadap lingkungan hidup.
Segala macam perilaku atau perbuatan
baik yang tampak dalam kehidupan sehari-hari disebut akhlakul kharimah
atau akhlakul mahmudah.Acuhannya adalah Al-Qur’an dan Hadist serta
berlaku universal.
B.Macam-macam akhlak terpuji
Akhlakul karimah(sifat-sifat
terpuji) ini banyak macamnya,diantaranya adalah
husnuzzan,gigih,berinisiatif,rela berkorban,tata karma terhadap makhluk
Allah,adil,ridho,amal shaleh,sabar,tawakal,qona’ah,bijaksana,percaya
diri,dan masih banyak lagi.
Husnuzzan adalah
berprasangka baik atau disebut juga positive thinking.Lawan dari kata
ini adalah su’uzzan yang artinya berprasangka buruk ataup negative
thinking.
Gigih atau kerja keras serta optimis termasuk diantara akhlak mulia yakni percaya akan hasil positif dalam segala usaha.
Berinisiatif adalah perilaku yang terpuji karena sifat tersebut
berarti mampu berprakarsa melakukan kegiatan yang positif serta
menhindarkan sikap terburu-buru bertindak kedalam situasi
sulit,bertindak dengan kesadaran sendiri tanpa menunggu perintah,dan
selalu menggunakan nalar ketika bertindak di dalam berbagai situasi guna
kepentingan masyarakat.
Rela berkorban artinya rela mengorbankan
apa yang kita miliki demi sesuatu atau demi seseorang.Semua ini apabila
dengan maksud atau dilandasi niat dan tujuan yang baik.
Tata karma terhadap sesama makhluk Allah
SWT ini sangat dianjurkan kepada makhluk Allah karena ini adalah salah
satu anjuran Allah kepada kaumnya.
Adil dalam bahasa arab dikelompokkan
menjadi dua yaitu kata al-‘adl dan al-‘idl.Al-‘adl adalah keadilan yang
ukurannya didasarkan kalbu atau rasio,sedangkan al-‘idl adalah keadilan
yang dapat diukur secara fisik dan dapat dirasakan oleh pancaindera
seperti hitungan atau timbangan.
Ridho adalah suka,rela,dan senang.Konsep
ridho kepada Allah mengajarkan manusia untuk menerima secara suka rela
terhadap sesuatu yang terjadi pada diri kita.
Amal Shaleh adalah perbuatan lahir maupun batin yang berakibat pada hal positif atau bermanfaat.
Sabar adalah tahan terdapat setiap
penderitaan atau yang tidak disenangi dengan sikap ridho dan menyerahkan
diri sepenuhnya kepada Allah SWT.
Tawakal adalah berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam menghadapi atau menunggu hasil dari suatu pekerjaan.
Qona’ah adalah merasa cukup dengan apa yang dimiliki dan menjauhkan diri dari sifat ketidakpuasan atau kekurangan..
Bijaksana adalah suatu sikap dan
perbuatan seseorang yang dilakukan dengan cara hati-hati dan penuh
kearifan terhadap suatu permasalahan yang terjadi,baik itu terjadi pada
dirinya sendiri ataupun pada orang lain.
Percaya diri adalah keadaan yang
memastikan akan kemampuan seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan
karena ia merasa memiliki kelebihan baik itu kelebihan postur
tubuh,keturunan,status social,pekerjaan ataupun pendidikan.
1). Akhlak kepada Pencipta
Salah satu perilaku atau tindakan
yang mendasari akhlak kepada Pencipta adalah Taubat.Taubat secara bahasa
berarti kembali pada kebenaran.Secara istilah adalah meninggalkan sifat
dan kelakuan yang tidak baik,salah atau dosa dengan penuh penyesalan
dan berniat serta berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan yang
serupa.Dengan kata lain,taubat mengandung arti kembali kepada
sikap,perbuatan atau pendirian yang baik dan benar serta menyesali
perbuatan dosa yang sudah terlanjur dikerjakan.
# Menurut Ibnu Katsir
Taubat adalah Tobat adalah menjauhkan
diri dari perbuatan dosa dan menyesali atas dosa yang pernah dilakukan
pada masa lalu serta yakin tidak akan melakukan kesalahan yang sama pada
masa mendatang.
# Menurut A.Jurjani
Tobat adalah kembali pada Allah dengan
melepaskan segala keterikatan hati dari perbuatan dosa dan melaksanakan
segala kewajiban kepada Tuhan.
# Menurut Hamka
Tobat adalah kembali ke jalan yang benar setelah menempuh jalan yang sangat sesat dan tidak tentu ujungnya.
2). Akhlak terhadap Sesama
Setelah mencermati kondisi realitas
social tentunya tidak terlepas berbicara masalah kehidupan.Masalah dan
tujuan hidup adalah mempertahankan hidup untuk kehidupan selanjutnya dan
jalan mempertahankan hidup hanya dengan mengatasi masalah
hidup.Kehidupan sendiri tidak pernah membatasi hak ataupun kemerdekaan
seseorang untuk bebas berekspresi,berkarya.Kehidupan adalah saling
berketergantungan antara sesama makhluk dan dalam kehidupan pula kita
tidak terlepas dari aturan-aturan hidup baik bersumber dari norma
kesepakatan ataupun norma-norma agama,karena dengan norma hidup kita
akan jauh lebih mewmahami apa itu akhlak dalam hal ini adalah akhlak
antara sesama manusia dan makhluk lainnya.
Dalam aklak terhadap sesama dibedakan mnjadi dua macam :
@ Akhlak kepada sesama muslim.
Sebagai umat pengikut Rasullulah
tentunya jejak langkah beliau merupakan guru besar umat Islam yang harus
diketahui dan patut ditiru,karena kata rasululah yang di nukilkan dalam
sebuah hadist yang artinya “sesungguhnya aku di utus untuk
menyempurnakan akhlak yang mulia”.Yang dimaksud akhlak yang mulia adalah
akhlak yang terbentuk dari hati manusia yang mempunyai nilai ibadah
setelah menerima rangsangan dari keadaan social.Karena kondisi realitas
social yang membentuk hadirnya karakter seseorang untuk menggapai sebuah
keadaan.Contohnya:ketika kita ingin di hargai oleh orang lain,maka
kewajiban kita juga harus menghargai orang lain,menghormati orang yang
lebih tua,menyayangi yang lebih muda,menyantuni yang fakir karena hal
itu merupakan cirri-ciri akhlak yang baik dan terpuji.Contoh lain yang
merupakan akhlak terpuji antar sesame muslim adalah menjaga lisan dalam
perkataan agar tidak membuat orang lain disekitar kita tersinggung
bahkan lebih menyakitkan lagi ketika kita berbicara hanya dengan melalui
bisikan halus ditalinga teman dihadapan teman-teman yang lain,karena
itu merupakan etika yang tidak sopan bahkan diharamkan dalam islam.
@ Akhlak kepada sesama non muslim
Akhlak antara sesama non muslim,inipun
diajarkan dalam agama karena siapapun mereka,mereka adalah makhluk Tuhan
yang punya prinsip hidup dengan nilai-nilai kemanusiaan.Namun sayangnya
terkadang kita salah menafsirkan bahkan memvonis siapa serta keberadaan
mereka ini adalah kesalahan yang harus dirubah mumpung ada waktu untuk
perubahan diri.Karena hal ini tidak terlepas dari etika social sebagai
makhluk yang hidup social.Berbicara masalah keyakinan adalah persoalan
nurani yang mempunyai asasi kemerdekaan yang tidak bias dicampur adukkan
hak asasi kita dengan hak merdeka orang lain,apalagi masalah keyakinan
yang terpenting adalah kita lebih jauh memaknai kehidupan social karena
dalam kehidupan ada namanya etika social.Berbicara masalah etika social
adalah tidak terlepas dari karakter kita dalam pergaulan hidup,berkarya
hidup dan lain-lain.Contohnya bagaimana kita menghargai apa yang menjadi
keyakinan mereka,ketika upacara keagamaan sedang berlangsung ,mereka
hidup dalam minoritas sekalipun.Memberi bantuan bila mereka terkena
musibah atau lagi membutuhkan karena hal ini akhlak yang baik dalam
kehidupan non muslim.
@ Kesimpulan Akhlak Kepada Sesama
Setelah menelaah dan memahami akhlak
kepada sesama sebagai kesimpulannya adalah sesungguhnya dalam
kehidupan,kita tidak terlepas dari apa yang sudak ada dalam diri kita
sebagai manusia termasuk salah satunya adalah akhlak.Karena akhlak
adalah salah satu predikat tang disandang oleh manusia akhlak akan
berjalan setelah manusia itu sendiri berada dalam alam social.Baik dan
buruknya akhlak kepada sesama tergantung dari orang menjalani
hidup,apakah membentuk karakternya dengan akal atau dengan hati karena
keduanya adalah sumber.Jadi kesimpulan akhlak antar sesama yaitu sangat
dianjurkan selama apa yang dilakukan punya nilai ibadah .
Dengan demikian orang yang berakal dan
beriman wajib untuk mengerahkan segala kemampuannya untuk meluruskan
akhlaknya dan berperilaku dengan perilaku yang dicintai Allah SWT.Serta
melaksanakan maksud dan tujuan dari terutusnya baginda Rasullulah SAW
yang bersabda:
“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan Akhlak”
Dari penjelasan ini menunjukkan bahwa:
kesempurnaan akhlak yang hanya untuk itu Rasullulah diutus,merupakan
ukuran baik dan tidaknya seseorang baik di dunia ini atau di akhirat
nanti.Oleh karena itu wajib bagi setiap kaum muslimin agar budi
pekertinya.Baik kepada dirinya,keluarga,dan orang-orang yang menjadi
tanggung jawabnya.
3). ADIL
Pengertian adil adalah
menempatkan sesuatu pada tempatnya.Adil juga berarti tidak berat
sebelah,tidak memihak.Dengan demikian berbuat adil adalah memerlukan hak
dan kewajiban secara seimbang tidak memihak dan tidak merugikan pihak
manapun.Sebagai contoh seseorang yang adil akan melaksanakan tugas
sesuai fungsi dan kedudukannya,menghukum orang yang bersalah melakukan
tindak pidana,membarikan hak orang lain sesuai dengan haknya tanpa
mengurngi sedikitpun.
Firman Allah di dalam Al-Qur’an yang mamarintahkan berbuat adil antara lain:
Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 8
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ
كُونُواْ قَوَّامِينَ لِلّهِ شُهَدَاء بِالْقِسْطِ وَلاَ يَجْرِمَنَّكُمْ
شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلاَّ تَعْدِلُواْ اعْدِلُواْ هُوَ أَقْرَبُ
لِلتَّقْوَى وَاتَّقُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman hendaklah
kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah,
menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu
terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku
adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Berlaku adil harus diterapkan kapada
siapa saja tanpa membedakan suku,agama atau status sosial.Bahkab perlaku
adil diterapkan kepada keluarga dan kerabat sendiri.Sebagaimana firman
Allah berikut ini
Al-Qur’an surat An-nisa Ayat 135
Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman,
jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi
karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum
kerabatmu. Jika ia[361] kaya ataupun miskin,
maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti
hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar
balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah
adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.
Dalam ayat tersebut Allah SWT
memerintahkan kepada hambanya yang beriman supaya menjadi orang yang
benar-benar menegakkan keadilan ditengah masyarakat.Berani menjadi saksi
akrena Allah,walaupun yang menjadi tergugat dan terdakwa adalah diri
sendiri,orang tua dan kerabat.
Oleh karena itu hukum harus diterapkan
secara adil kepada semua masyarakat,karena sekali ada pihak yang merasa
dizalimi dengan cara diperlakukan secara tidak adil,maka akan
menimbulkan gejolak.Firman Allah lain tentang dali terdapat dalam surat
An Nahl ayat 90
Artinya:
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku ADIL
dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang
dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran
kepadamu agar kamu daoat mengambil pelajaran.
4). RIDHO
Ridho menurut bahasa artinya rela,sedangkan
menurut istilah ridha artinya menerima dengan senang hati segala
sesuatu yang diberikan Allah SWT.Yakni berupa ketentuan yang telah
ditetapkan baik berupa nikmat maupun saat terkena musibah.Orang yang
mempunyai sifat tidak mudah bimbang,tidak mudah menyesal ataupan
menggerutu atas kehidupan yang diberikan olaeh Allah,tidak iri hati atas
kelebihan orang lain,sebab dia berkeyakinan bahwa semua berasal dari
Allah SWT,manusia hanya berusaha.Ridho bukan ebrarti menyerah tanpa
usaha namanya putus asa.Dan sikap putus asa tidak dibenarkan dalam agama
islam.
Firman Allah dalam Al-qur’an surat A-baqarah ayat 153
Artinya:
Boleh jadi kamu membenci sesuatu,
padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai
sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu
Bagaimanakah caranya agar seseorang bisa
memunculkan rasa ridho ketika menerima kenyataan pahit yang tidak
dikehendaki?Caranya yang paling jitu adalah dengan menyadari bahwa Allah
SWT maha adil dan bijaksana dalam setiap ketetapan dan
keputusannya.hendaklah seseorang yakin bahwa Allah tidak pernah salah
dalam memutuskan suatu hal.
Sebenarnya sikap ridho adalah perasan
hati yang senantiasa merasa bahagia ketika menerima takdir baik
apapun.Melalui sikap ridho seseorang akan mudah bersabar menghadapi
berbagai macam cobaan.
Ridho mencerminkan puncak ketenangan
jiwa seseorang.Orang yangtelah menempati tingkatan ridho tidak akan
mudah tergoncang apapun yang dihadapinya.Baginya apapun yang terjadi
dialam ini merupakan kodrat atau kekuasaan dan irodat kehendak
Allah.Segalanya harus diterima dengan rasa tenang danikhlas karena hal
tersebut adalah pilihan Allah SWT yang berarti pilihan terbaik.
5). AMAL SHALIH
Amal berasal dari bahasa arab yang terbantuk masdar yaitu ya’mal yang artinya segala pekerjaan atau perbuatan.Sedangkan
shalih artimya bagus.Amal shalih berarti segala perbuatan/pekerjaan
yang bagus yang berguna bagi pribadi,keluarga,masyarakat dan manusia
secara keseluruhan.Kebalikan dari amal shalih adalah amalan sayyi’an
atau amal jelek yaitu perbuatan yang mendatangkan madhorot,baik bagi
pelaku maupun orang lain.
Secara garis besar amal shalih dapat dibagi dua macam:
1. Amal shalih yang bersifat vertikal,dalam hal ini diwujudkan dalam bentuk ibadah ritual kepada Allah SWT
2. Amal shalih ag
bersifat horisontal yakni segala bentuk aktivitas sosial
kemasyarakatan,bentuk politik yang diniati untuk bekal kehidupan alam
akhirat.
Islam merupakan agama yang sama sekali
tidak membadakan nilai ibadah yang terkandung dalam amal shalih yang
barsifat vertikal maupum horisontal.Karena islam menghendaki umatnya
menjadi penganut agama yang memiliki kedua keshalihan tersebut yaitu
keshalihan individual setelah menunaikan amal shalih vertikal dan
sekaligus manjadi anggota masyarakat yang memiliki keshalihan sosial
setelah melakukan amal shalih horisontal.
Perintah Allah agar kita mangerjakan amal shalih terdapat dalam Ai-Qur’an anara lain:
Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 82
Artinya:
Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnyaKATA MEREKA:
Akhlak adalah perilaku lisan, perbuatan fisik, bahkan perbuatan diam kita. Semua tindak-tanduk kita adalah akhlak kita. Oleh karena itu, memiliki akhlak terpuji bukanlah suatu hal yang mudah. Namun, definisi akhlak bisa disederhanakan menjadi mengetahui kapan harus diam dan kapan tidak diam.
Nabi Muhammad tidak banyak bicara. Semua kata-kata yang keluar dari Rasulullah dicatat menjadi hadis. Bahkan, saat beliau diam pun, dicatat menjadi hadis.
Namun, kita bukanlah seorang nabi.
Kita memerlukan pembelajaran untuk bisa memiliki kebijaksanaan,
kecerdasan, sifat adil, dan sifat-sifat terpuji lainnya, untuk bisa
mengendalikan perbuatan kita agar selalu terpuji.
Apakah Anda memiliki teman berakhlak terpuji?
Belajar dengan meniru adalah pembelajaran pertama manusia.
Seorang bayi belajar dengan menirukan kata-kata yang diucapkan oleh
orang tua dan orang-orang di sekitarnya. Mempelajari akhlak kurang lebih
sama. Kita akan mudah belajar dengan memiliki contoh untuk ditiru.
Mengikuti Ajaran Agama
Teman Anda tentunya bukanlah sumber utama dan sempurna. Sumber yang lebih baik adalah dari Al Quran
dan hadis. Dari dua sumber inilah, kita bisa belajar mengenai mana
yang benar dan yang salah. Jika Anda bukan beragama Islam, dari ajaran
agama yang diajarkan kepada Anda.
Buku-buku Spiritual dan Buku-buku Psikologi Perilaku
Sumber
pengendali perilaku kita adalah pemahaman. Pengetahuan saja belum
mencukupi. Bila kita tahu tetapi tidak paham maksud dari berbagai
peraturan, akan sedikit keinginan kita untuk mematuhinya. Namun, bila
kita paham alasan mengapa suatu peraturan itu dibuat, kita akan lebih
mudah untuk patuh.
Hikmah dan Perenungan Benar Salah dalam Berperilaku
Kebanyakan orang menjadi dewasa melalui proses perenungan. Ini membuat pembelajaran menuju dewasa menjadi lebih cepat. Misalnya, seperti berikut ini:
- bahwa perbuatan jahat itu salah, dengan alasan apapun perbuatan itu dilakukan, dan kepada siapa pun kejahatan itu dilakukan;
- kekerasan itu tidak pernah menyelesaikan masalah, bahkan akan mengundang masalah baru;
- kemarahan itu harus dicegah karena banyak menghasilkan perbuatan yang bodoh dan irasional;
- melanggar privasi orang lain itu tidak boleh karena kita tidak akan mau hal yang sama terjadi pada kita;
- mengambil milik orang lain itu dilarang karena di dunia berlaku hukum hak dan kewajiban, kita hanya berhak atas hasil kerja kita dan tidak atas hasil kerja orang lain;
- kejujuran ada di atas semua hal karena kebohongan dan penipuan merupakan sumber dari segala kejahatan; dan
- mengikuti hawa nafsu bukanlah suatu hal yang baik, kita harus memiliki kendali dalam setiap perbuatan.
Poin-poin
hasil perenungan tersebut bisa diambil dari hikmah kehidupan
sehari-hari. Bagaimana kita belajar dari keberuntungan dan
ketidakberuntungan dalam hidup di dalam suatu masyarakat sosial.
Namun, yang lebih penting lagi, bagaimana kita belajar dari diri kita sendiri, dari setiap peristiwa yang kita alami ataupun dialami orang lain. Kita tidak perlu mengalami kesialan sebelum mengambil suatu pelajaran, bukan?
. Tawadhu
1. Pengertian Tawadhu
Tawadhu
adalah rasa rendah diri tidak sombong. Orang muslim itu tawadhu tanpa
menghinakan dirinya. Tawadhu adalah akhlak yang mulia. Allah SWT akan
mengangkat orang-orang yang tawadhu karena-Nya dan merendahkan
orang-orang yang sombong. Rasulullah SAW bersabda :
Artinya
: ”Harta itu tidak berkurang karena sedekah, Allah tidak akan
menambahkan kepada hamba yang memaafkan melainkan kemuliaan, dan
tidaklah seseorang tawadhu karena Allah melainkan Allah mengangkatnya.”
(HR. Muslim)
Dalam hadits yang lain :
Artinya : ”Hak Allah bahwa tidaklah sesuatu dari dunia itu sombong melainkan Allah merendahkannya.” (HR. Bukhari)
2. Manfaat Sikap Tawadhu
a. Dimuliakan oleh Allah SWT
Orang yang tawadhu dimuliakan oleh Allah SWT, sebaliknya orang yang sombong akan direndahkan oleh Allah SWT.
Sabda Rasulullah SAW, yang artinya ”Hak Allah bahwa tidaklah sesuatu dari dunia itu sombong melainkan Allah merendahkannya.” (HR. Bukhari)
b. Dicintai sesama
Orang yang tawadhu akan dicintai oleh sesama manusia, karena ia selalu mencintai dan menghormati orang lain
c. Banyak teman
Kebanyakan
manusia suka bergaul/berteman dengan orang yang menjauhkan diri dari
kesombongan atau bersikap tawadhu, karena orang yang tawadhu senantiasa
menghargai orang lain dalam segala hal. Selain itu tawadhu akan
mengantarkan seseorang kepada sikap kekeluargaan dan menjauhkan diri
dari sikap egois.
Selain itu banyak lagi manfaat dari sikap tawadhu baik bagi diri sendiri atau bagi orang lain/masyarakat luas.
3. Contoh Sikap Tawadhu
- Mengunjungi
orang yang statusnya dibawahnya, atau orang yang selevel dengannya
dengan membawa oleh-oleh untuknya guna mencukupi kebutuhannya.
- Mau
duduk bersama-sama orang-orang miskin, orang sakit, orang cacat dan mau
menjawab penggilannya, makan bersama mereka dan lain-lain.
- Menunjukkan kehidupan yang sederhana, tidak makan atau berpakaian yang berlebihan
B. Taat
Mentaati
peraturan merupakan salah satu akhlak terpuji. Pada dasarnya semua
peraturan yang kita taati akan terasa manfaatnya baik bagi diri sendiri
maupun bagi orang lain. Sebagai mahluk sosial kita sangat bergantung
kepada orang lain dan lingkungan sekitar. Dengan membiasakan diri
mentaati peraturan akan menumbuhkan kehidupan yang aman, tenteram dan
damai serta dalam suasana yang teratur.
Manusia
diciptakan oleh Allah SWT dilengkapi dengan tata cara kehidupan yang
baik, yakni dengan diturunan peraturan-peraturan-Nya yang disampaikan
melalui para utusannya yang berupa Al-Qur’an dan Al Hadits. Jika manusia
mau mentaati peraturan-peraturan tersebut niscaya akan menumbuihkan
kehidupan yang tertib, aman dan sejahtera.
Islam
adalah agama yang mengatur segala aspek kehidupan manusia, dari urusan
pribadi sampai urusan bernegara. Dalam Islam ada perintah dan ada
larangan, kewajiban bagi seorang muslim adalah mentaati peraturan
tersebut. Bagi seorang muslim ketaatan harus dimiliki dalam
kehidupannya, sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. An-Nisa’ ayat 59
sebagai berikut :
Artinya : ”Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan rasul (Nya), dan ulil amri diantara kamu.” (QS. An-Nisa’ : 59)
Pada
ayat di atas bahwa kita wajib mentaati Allah, Rasul, dan ulil amri.
Menurut Prof,. Dr. Quraish Syihab, pada kalimat ulil amri tersebut tida
terselip kata taat, ini menunjukkan ketaatan pada ulil amri tidak bisa
berdiri sendiri, tetapi berkait atau bersyarat dengan ketaatan kepada
Allah dan Rasul-Nya. Jadi, jika perintah ulil amri tidak bersesuaian
dengan perintah Allah dan Rasul-Nya maka tidak dibenarkan kita
mentaatinya. Ada sebuah kaidah yang menyatakan bahwa :
Artinya : ”Tidak dibenarkan adanya ketaatan kepada makhluk (manusia) dalam kemaksiatan kepada Khalik.”
C. Qana’ah
1. Pengertian Qana’ah
Menurut
bahasa qana’ah bermakna merasa cukup, sedangkan secara istilah, qana’ah
berarti merasa cukup atas apa yang telah dikaruniakan Allah SWT kepada
seseorang. Hal ini tidak berarti bahwa kita pasrah begitu saja tanpa
usaha atau hidup bermalas-malasan tidak mau berusaha meningkatkan
kesejahteraan, akan tetapi justru sebaliknya kita dituntut untuk
berusaha semaksimal mungkin dengan rela hati menerima hasil dengan rasa
syukur, selanjutnya kita pasrah kepada Allah SWT. Contoh seseorang
bekerja yang berpendapatan sedikit tiap bulannya, tetapi dia bisa
menerima. Dia tidak memikirkan cara lain untuk mendapatkan uang dengan
cara yang tidak benar, misalnya dengan cara korupsi atau sejenisnya.
Sifat
qana’ah yang dimiliki oleh seorang muslim akan dapat menimbulkan rasa
tenang dan tenteram dalam hatinya. Sebab apapun yang dimilki orang lain
tidak akan berpengaruh terhadap kehidupannya. Dia tidak akan iri dan
dengki terhadap hal tersebut, dia juga yakin bahwa rezeki seseorang yang
menentukan adalah Allah SWT. Berbeda dengan orang yang tidak memiliki
sifat qana’ah, dia akan selalau merasa kurang terhadap apa yang
dimilikinya. Ia bersifat rakus dan akan senantiasa berusahauntuk
menambah apa yang dimilikinya dengan segala jalan tanpa memperhatikan
tentang halal dan haramnya jalan tersebut.
Rasulullah SAW bersabda :
Artinya : ”Dari
Abdillah bin Amir, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda :sungguh
beruntung orang yang beragama Islam dan dicukupi rezeki, kemudian merasa
cukup dengan apa yang diberikan Allah SWT kepadanya”. (HR. Muslim)
2. Fungsi Qana’ah
Qana’ah
berfungsi untuk menetralisir dua sifat yang saling bertolak belakang,
yaitu sifat sombong karena merasa kecukupan dan sifat berkeluh kesah
karena merasa kekurangan, maka qana’ah berada pada posisi di
tengah-tengah antara keduanya, artinya tidak sombong dan tidak berkeluh
kesah.
a. Fungsi qana’ah dalam kehidupan pribadi
Sifat qana’ah akan membawa hikmah bagi kehidupan seorang muslim, diantaranya :
1) mempunyai jiwa yang tenang dan tenteram,
2) terhindar dari sifat tamak dan dengki,
3) menumbuhkan sikap sabar dan tabah,
4) memperoleh pahala yang tak terhingga,
5) menumbuhkan sifat optimis dan tidak mudah putus asa
6) menjadikan seseorang berpola hidup sederhana sesuai dengan ajaran Islam.
b. Fungsi qana’ah dalam kehidupan bermasyarakat
Orang yang mempunyai sifat qana’ah akan diwujudkan dalam kehidupan masyarakat berupa akhlak yang mulia, diantaranya :
1) suka berbuat baik kepada orang lain,
2) jujur dalam perbuatan,
3) suka menghormati antar sesama,
4) bersikap toleransi dan lapang dada,
5) tidak suka mengganggu hak dan kehormatan orang lain.
D. Sabar
Sabara
menurut bahasa, artinya teguh hati tanpa mengeluh tatkala ditimpa
musibah. Sedangkan menurut istilah, sabar adalah tahan menderita
terhadap sesuatu yang tidak disenangi dengan ridha dan ikhlas serta
berserah diri kepada Allah. Sikap sabar harus diterapkan dalam berbagai
aspek kehidupan, semua musibah dan bencana itu merupakan ujian dan
cobaan dari Allah. Untuk mengatasi dan menghadapi segala macam ujian itu
adalah sikap sabar. Dalam mencapai peringkat kesabaran diperlukan
pelatihan yang terus menerus, disertai niat yang ikhlas dan tidak mudah
putus asa.
Dalam
Al-Qur’an dan hadits banyak dijumpai perintah dan anjuran supaya kita
berlaku sabar dalam kehidupan. Bagaimanapun kita harus berusaha
semaksimal mungkin menghindarimusibah, tetapi musibah itu tak pernah
membiarkan siapa saja untuk mengingkari kedatangannya. Itulah pentingnya
sikap sabar harus dimiliki setiap orang, sebab kekuatan manusia dalam
menghadapi masalah sangat terbatas. Firman Allah SWT. :
Artinya : ”Dan
sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan
diberikan berita gembira kepada orang-orang yang sabar”. (QS. Al-Baqarah
: 155)
Dalam ayat yang lain :
Artinya : ”Hai
orang-orang yang beriman bersabarlah dan keluarkanlah kesabaranmua dan
tetaplah bersikap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada
Allah supaya kamu beruntung”. (QS. Ali Imran : 200)
Kesabaran
harus dimiliki setiap orang yang beriman, sebab kesuksesan dan
keberhasilan biasanya diperoleh melalui sikap sabar, dan tidak sedikit
tujuan yang ingin dicapai itu gagal, disebabkan tidak mempunyai sikap
sabar. Jika kesabaran itu telah menjadi sikap kita berarti kesabaran itu
telah menghiasi diri kita.
Penerapan sabar bila ditinjau dari pendapat ulama akhlak dibagi menjadi lima macam, yaitu :
1. Bersabar dalam melakukan ibadah (As sabru fil ”ibadah)
Yakni
selalu berusaha untuk mengamalkan setiap perintah Allah guna
mendekatkan diri kepadanya baik amalan wajib maupun yang sunah. Begitu
pula segala larangan-Nya selalu mengendalikan diri dan menjauhi untuk
meninggalkannya baik yang haram maupun perbuatan-perbuatan yang makruh.
2. Bersabar bila ditimpa musibah (As sabru indal musibah)
Mereka
mempunyai sikap teguh hati tatkala ditimpa musibah, baik berupa
kemiskinan, kematian keluarga, sakit, dan kecelakaan. Mereka menyadari
bahwa kehidupan ini semua adalah milik Allah dan akan kembali
kepada-Nya.
Sikap ini digambarkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya :
Artinya : ”(Yaitu)
orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan, ”
Innaalillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. (QS. Al-Baqarah : 156)
3. Bersabar terhadap kehidupan dunia (As sabru ‘aniddunnya)
Bersikap
sabar terhadap tipu daya dengan cara mampu mengendalikan diri, tidak
boros, rakus dan tamak, serta melampiaskan hawa nafsu kehidupan ini
jangan dijadikan tujuan hidup, tetapi sebagai alat untuk mempersiapkan
diri menghadapai kehidupan yang kekal di akhirat.
4. Bersabar dalam menghadapi maksiat (As sabru ‘anil maksiat)
Mampu
menahan diri untuk berbuat maksiat dan berusaha menghindarinya.
Dorongan perbuatan maksiat biasanya kuat sekali, sebab manusia
senantiasa digoda syetan yang berusaha menjerumuskannya.
5. Bersabar dalam perjuangan (As sabru fil jihad)
Bila
dalam berjuang menegakan kebenaran dikendalikan dengan sikap sabar,
maka akan timbul kewaspadaan dan cermat dalam menghadapi segala
tantangan, sebaliknya bila tidak sabar kerap kali mundur ditengah jalan
dan gagal dalam perjuangan.
Dari beberapa penjelasan tentang kesabaran maka dapat diketahui ciri-ciri orang yang sabar, antara lain:
1. Mereka menerima segala musibah yang menimpanya dengan lapang hati serta bersikap tabah menghadapinya.
2. Mereka selalu berusaha mencari solusi yang baik agar bisa keluar dari permasalahan yang dihadapinya.
3. Mereka tidak mudah putus asa dan berprasangka baik kepada Allah SWT, sekalipun cobaan itu datang bertubi-tubi.
4. Mereka menerima dengan sikap ikhlas dan bertawakal kepada Allah sebab sikap yang demikian bernilai ibadah dalam pandangan Allah.
5. Mereka
menggunakan akalnya dalam menjalankan agamanya, sehingga segala maca
musibah diyakini sebagai alat uji Allah terhadap keimanannay.
Peran sabar dalam kehidupan
Beberapa peran sabar dalam kehidupan antara lain :
1. Memperoleh kesenangan dan kesenangan dalam hidupnya.
Firman Allah SWT.
Artinya : “Keselamatan atasmu dan kesabaranmu maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu”. (QS. Ar-Ra’du : 24)
2. Memperoleh pertolongan dan kemenangan dari Allah SWT.
Firman Allah SWT.
Artinya :
”Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin itu untuk berperang,. Jika
ada dua puluh orang yang sabar diantara kamu, niscaya mereka dapat
mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang (yang
sabar) diantaramu, mereka dapat mengalahkan seribu daripada orang-orang
kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti”. (QS.
Al Anfal : 65)
3. Memperoleh rahmat dan kegembiraan dan kehidupannya, baik di dunia maupun di akhirat.
Firman Allah SWT.
Artinya : ”Mereka
itulah orang yang dibalasi dengan bertabat yang tinggi (dalam surga)
karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan
ucapan selamat di dalamnya”. (QS. Al Furqan : 75)
4. Memperoleh derajat yang mulia dan dijadikan menjadi pemimpin yang dapat memberikan petunjuk.
Firman Allah SWT.
Artinya :
”Dan Kami jadikan diantara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memeri
petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka
meyakini ayat-ayat Kami”. (Qs. As Sajdah : 24)
5. Memperoleh janji berupa balasan pahala yang tidak terbatas.
Firman Allah SWT.
Artinya : ”...sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa batas”. (QS. Az Zumar : 10)
6. Semakin membuat orang dekat kepada Allah, sebab dapat menerima ketentuan Allah dengan ikhlas.
Firman Allah SWT.
Artinya :
”...akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik
bagi orang-orang yang sabar. Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah
kesabarnmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu
bersedih hati terhadap apa yang mereka tipudayakan.” (QS. An Nah :
126-127)
Selain manfaat di atas masih banyak lagi manfaat sabar antara laian :
· Dapat menjadikan manusia memiliki mental yang kuat
· Dapat menjadikan manusia memiliki keyakinan yang kokoh dan mendorong untuk memiliki semangat kerja
· Dapat menjadikan manusia dikasihi Allah. Karena Allah saya kepada orang-orang yang sabar
· Dapat menjadikan manusia tidak berputus asa
Dapat menjadikan manusia hidupnya sukses mencapai keberhasilan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar