Kamis, 24 Mei 2012

Mesjid Dan Lokasi Salat


                                Mesjid Dan Lokasi Salat



1. Pembangunan Mesjid Nabawi
·         Hadis riwayat Abu Zar, ia berkata:
Aku bertanya: Wahai Rasulullah, mesjid manakah yang pertama dibangun di muka bumi ini? Rasulullah menjawab: Masjidilharam. Aku bertanya: Kemudian mesjid mana? Beliau menjawab: Masjidilaksa. Aku bertanya: Berapakah jarak waktu antara keduanya? Beliau menjawab: Empat puluh tahun. Di mana saja datang waktu salat, maka salatlah, karena di situ juga mesjid. (Shahih Muslim No.808)
·         Hadis riwayat Jabir bin Abdullah Al-Anshari, ia berkata:
Rasulullah bersabda: Aku diberi lima perkara yang tidak pernah diberikan kepada seorang nabi sebelumku. Semua nabi sebelumku diutus hanya kepada kaumnya, sedangkan aku diutus kepada semua manusia yang berkulit merah dan hitam. Dihalalkan bagiku harta rampasan perang yang tidak pernah dihalalkan kepada seorang pun sebelumku. Bumi diciptakan untukku dalam keadaan suci menyucikan dan sebagai mesjid. Barang siapa yang menemui waktu salat, maka salatlah di tempat ia berada. Aku diberi kemenangan dengan membuat takut musuh selama jarak perjalanan satu bulan. Dan aku juga diberi syafaat. (Shahih Muslim No.810)
·         Hadis riwayat Abu Hurairah, ia berkata:
Bahwa Rasulullah bersabda: Aku diberi enam kelebihan atas para nabi, aku diberi kata singkat tapi kaya akan makna, aku diberi kemenangan dengan cara menakuti musuh, dihalalkan bagiku harta hasil rampasan perang, tanah dijadikan untukku dalam keadaan suci dan sebagai mesjid, aku diutus kepada segenap makhluk dan aku dijadikan sebagai penutup para nabi. (Shahih Muslim No.812)
·         Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. tiba di Madinah. Beliau singgah di Madinah Atas, suatu daerah yang dikenal dengan Bani Amru bin Auf dan tinggal bersama mereka selama empat belas malam. (Suatu saat) beliau menyuruh untuk memanggil tokoh Bani Najar. Lalu mereka pun datang sambil menyandang pedangnya masing-masing. Nampaknya aku melihat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. berada di atas hewan kendaraannya dan Abu Bakar membonceng di belakangnya dan tokoh-tokoh Bani Najar mengelilingi beliau sampai tiba di halaman rumah milik Abu Ayyub. Rasulullah selalu salat di mana saja waktu salat ditemuinya. Pernah beliau salat di kandang kambing. Kemudian beliau memerintahkan untuk membangun sebuah mesjid. Selanjutnya beliau memangil tokoh-tokoh Bani Najar, dan mereka pun datang. Beliau bersabda: Wahai Bani Najar, tentukan padaku harga kebun kalian ini. Mereka menjawab: Tidak, demi Allah. Kami tidak akan menuntut harganya kecuali kepada Allah. Anas Radhiyallahu’anhu berkata lagi: Di kebun itu ada pohon kurma, kuburan orang-orang musyrik, dan puing-puing reruntuhan. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. lantas memerintahkan untuk memotong pohon kurma, menggali kuburan orang-orang musyrik dan meratakan puing. Mereka mendirikan (bekas-bekas) pohon kurma sebagai petunjuk kiblat, dan membuat pintu gerbang dari sebuah batu besar. Mereka melakukan semua itu sambil menyanyikan lagu-lagu yang dapat membangkitkan semangat dan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. ikut bersama mereka. Mereka berkata: Ya Allah, sesungguhnya tidak ada kebaikan selain di akhirat, tolonglah orang-orang Ansar dan orang-orang muhajirin. (Shahih Muslim No.816)
2. Pemindahan kiblat dari Baitulmakdis ke Kakbah
·         Hadis riwayat Barra’ bin Azib Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Aku pernah salat bersama Nabi Shallallahu alaihi wassalam. menghadap Baitulmakdis selama enam belas bulan sampai turun ayat dalam surat Al-Baqarah: Dan di mana saja engkau berada, palingkanlah wajahmu ke arahnya. Ayat tersebut turun sesudah Nabi Shallallahu alaihi wassalam. melakukan salat. Seorang sahabat bertolak dan menemui beberapa orang Ansar yang sedang salat. Lalu sahabat itu menceritakan apa yang terjadi, maka orang-orang Ansar itu memalingkan wajah mereka ke arah Kakbah. (Shahih Muslim No.818)
·         Hadis riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Ketika orang-orang sedang melakukan salat di Qubba, tiba-tiba datang orang yang membawa kabar bahwa semalam Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. mendapat wahyu berupa perintah untuk menghadap Kakbah. Seketika itu mereka menghadap ke Kakbah. Sebelumnya mereka menghadap ke arah Syam, kemudian mereka berputar menghadap ke Kakbah. (Shahih Muslim No.820)
3. Larangan membangun mesjid di atas kuburan, larangan memasang gambar di dalam mesjid dan larangan menjadikan kuburan sebagai tempat salat
·         Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Ummu Habibah Radhiyallahu’anhu dan Ummu Salamah Radhiyallahu’anhu menyebut-nyebut sebuah gereja yang pernah kami lihat di Habasyah yang penuh dengan gambar utusan Tuhan. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. lalu bersabda: Mereka itu mempunyai kebiasaan apabila ada orang saleh dari mereka meninggal dunia, maka mereka akan membangun sebuah mesjid di atas kuburnya dan menggambar beberapa gambar di dalamnya. Mereka adalah seburuk-buruk makhluk di sisi Allah pada hari kiamat. (Shahih Muslim No.822)
·         Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Pada saat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. sakit dan tidak sanggup bangun, beliau bersabda: Allah mengutuk orang-orang Yahudi dan orang-orang Kristen yang menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai tempat mesjid (tempat ibadah). (Shahih Muslim No.823)
·         Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Mudah-mudahan Allah memerangi orang-orang Yahudi yang menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai mesjid. (Shahih Muslim No.824)
·         Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Tatkala ditimpa suatu musibah, Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. akan menampakkan rasa sedih pada roman wajahnya. Bila hatinya merasa sempit, akan tampak pada raut wajahnya. Beliau bersabda bersabda: Kutukan Allah atas orang-orang Yahudi dan orang-orang Kristen yang menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai mesjid. Beliau memperingatkan apa yang mereka perbuat tersebut. (Shahih Muslim No.826)
4. Keutamaan dan janji untuk orang yang membangun mesjid
·         Hadis riwayat Usman bin Affan Radhiyallahu’anhu:
Bahwa beliau meluruskan persoalan yang dibicarakan antara para sahabat ketika mesjid Nabawi telah dibangun: Kalian berlebih-lebihan, sesungguhnya aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Barang siapa yang membangun sebuah mesjid karena Allah Taala. (Bukair berkata: Aku kira) beliau bersabda: Karena mengharap keridaan Allah, maka Allah akan membangun untuknya sebuah rumah di surga. (Shahih Muslim No.828)
5. Sunat meletakkan telapak tangan pada lutut ketika rukuk
·         Hadis riwayat Saad bin Abu Waqash Radhiyallahu’anhu:
Mush’ab bin Saad berkata: Aku salat di samping ayahku. Aku biarkan tanganku (terlepas) di depan lututku. Lalu ayah berkata: Tempelkan kedua telapak tanganmu di kedua lututmu. Kemudian aku melakukan hal itu sekali lagi. Ayah memukul tanganku seraya mengatakan: Kita dilarang melakukan itu (melepas tangan saat rukuk). Kita diperintah untuk menempelkan tangan kita pada lutut saat rukuk. (Shahih Muslim No.832)
6. Larangan berbicara saat salat dan penghapusan hukum boleh berbicara saat salat
·         Hadis riwayat Abdullah bin Masud Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Kami mengucapkan salam kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. saat beliau sedang salat dan beliau menjawab salam kami. Ketika kami kembali dari negeri Najasyi, kami mengucapkan salam kepada beliau saat salat, tetapi kali ini beliau tidak menjawabnya. Lalu kami bertanya: Wahai Rasulullah, dahulu kami mengucapkan salam kepada baginda yang sedang salat. Rasulullah menjawab pertanyaan kami: Sesungguhnya dalam salat itu ada suatu kesibukan. (Shahih Muslim No.837)
·         Hadis riwayat Zaid bin Arqam Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Kami pernah berbicara dalam salat. Seseorang berbicara dengan teman yang ada di sampingnya dalam salat. Hingga ketika turun ayat: Berdirilah untuk Allah “dalam salatmu” dengan khusyuk. Kami diperintahkan diam dan dilarang berbicaRadhiyallahu’anhu (Shahih Muslim No.838)
·         Hadis riwayat Jabir bin Abdullah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pernah mengutusnya dalam suatu keperluan. Kemudian aku menemui beliau sedang berjalan. (Qutaibah berkata: Beliau sedang salat). Aku ucapkan salam kepada beliau, namun beliau hanya memberikan isyarat. Selesai salat, beliau memanggilku dan bersabda: Ketika engkau mengucapkan salam tadi aku sedang salat. (Saat itu Rasulullah sedang salat menghadap ke arah timur). (Shahih Muslim No.839)
7. Boleh mengutuk setan, mohon perlindungan darinya di tengah salat dan boleh melakukan gerakan yang ringan dalam salat
·         Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Kemarin jin Ifrit menggoda dalam salatku supaya aku lalai. Akan tetapi Allah berkenan membantuku berlindung darinya sehingga aku dapat mencekiknya. Aku ingin mengikatnya di sebuah dinding mesjid hingga kalian dapat melihatnya, kemudian aku ingat doa saudaraku, nabi Sulaiman as.: Tuhanku, ampunilah aku. Berikanlah aku suatu kekuasaan yang tidak layak bagi seorang pun sesudahku. Sehingga Allah mengusirnya dalam keadaan rugi. (Shahih Muslim No.842)
8. Boleh menggendong anak kecil dalam salat
·         Hadis riwayat Abu Qatadah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pernah salat sambil menggendong Umamah binti Zaenab binti Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Menurut keterangan Abul Ash bin Rabi`, apabila Rasulullah berdiri maka Umamah digendongnya dan jika sujud Umamah diletakkannya. (Shahih Muslim No.844)
9. Boleh berjalan satu atau dua langkah dalam salat
·         Hadis riwayat Sahal bin Saad Radhiyallahu’anhu:
Bahwa beberapa orang menemui Sahal bin Saad. Mereka berselisih mengenai jenis kayu mimbar Rasul. Lalu kataku (Sahal): Demi Allah saya benar-benar tahu jenis kayu mimbar itu dan siapa pembuatnya. Aku sempat melihat pertama kali Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. duduk di atas mimbar itu. Abu hazim berkata: Aku katakan kepada Abu Abbas: Ceritakanlah! Ia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pernah mengutus seseorang kepada istri Abu Hazim. Abu Hazim berkata bahwa beliau pada hari itu akan memberi nama anaknya, beliau bersabda: Lihatlah anakmu yang berprofesi tukang kayu. Dia telah membuatkan aku sebuah tempat di mana aku berbicara di hadapan orang. Dia telah membuatnya tiga anak tangga. Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menyuruh meletakkannya di tempat ini. Mimbar tersebut berasal dari kayu hutan. Aku sempat melihat Rasulullah berdiri di mimbar sambil membaca takbir yang diikuti oleh para sahabat. Setelah beberapa lama berada di atas mimbar, beliau turun mengundurkan diri lalu melakukan sujud di dasar mimbar. Kemudian beliau kembali hingga beliau selesai salat. Setelah itu beliau menghadap ke arah para sahabat dan bersabda: Wahai manusia, sesungguhnya tadi aku lakukan hal itu agar kalian mengikuti aku dan kalian dapat belajar tentang salatku. (Shahih Muslim No.847)
10. Makruh memegang lambung saat salat
·         Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bahwa beliau melarang seseorang salat sambil memegang lambungnya erat-erat. (Shahih Muslim No.848)
11. Makruh mengusap kerikil dan meratakan pasir saat salat
·         Hadis riwayat Mu’aiqib Radhiyallahu’anhu:
Nabi Shallallahu alaihi wassalam. pernah menjelaskan masalah mengusap kerikil kecil dalam mesjid dan bersabda: Jika engkau memang harus melakukannya, maka sekali saja. (Shahih Muslim No.849)
12. Larangan meludah dalam mesjid saat salat atau lainnya
·         Hadis riwayat Abdullah bin Umar Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pernah melihat ludah di dinding kiblat, lalu beliau menggosoknya. Setelah itu beliau berpaling kepada para sahabat dan bersabda: Bila salah seorang dari kalian tengah melakukan salat, janganlah ia meludah ke arah depannya, karena sesungguhnya Allah berada di depannya saat ia sedang salat. (Shahih Muslim No.852)
·         Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Nabi Shallallahu alaihi wassalam. melihat ingus di kiblat mesjid, lalu beliau menggosok (bersihkan) dengan batu kerikil. Setelah itu beliau melarang meludah ke kanan atau ke depannya. Tetapi memperbolehkan meludah ke kiri atau di bawah telapak kakinya yang sebelah kiri. (Shahih Muslim No.853)
·         Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Nabi Shallallahu alaihi wassalam. pernah melihat ingus (ludah atau dahak) pada dinding kiblat, lalu beliau menggosoknya (membersihkannya). (Shahih Muslim No.854)
·         Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Apabila salah seorang dari kalian sedang melakukan salat, maka sebenarnya ia sedang bermunajat kepada Tuhannya, oleh karena itu janganlah meludah ke depan atau ke kanannya, melainkan ke bawah telapak kaki kirinya. (Shahih Muslim No.856)
·         Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Membuang ingus di dalam mesjid adalah perbuatan dosa dan kafarat penebusnya adalah menimbunnya. (Shahih Muslim No.857)
13. Boleh mengenakan alas kaki atau sandal dalam salat
·         Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu:
Dari Said bin Yazid Al-Azdiyi, ia berkata: Aku bertanya kepada Anas bin Malik: Apakah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pernah salat dengan mengenakan alas kaki? Anas menjawab: Pernah. (Shahih Muslim No.862)
14. Makruh mengenakan pakaian bergambar makhluk dalam salat
·         Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Nabi Shallallahu alaihi wassalam. pernah melakukan salat dengan mengenakan pakaian wol yang bergambar. Kemudian beliau bersabda: Aku merasa terganggu dengan gambar-gambar baju ini. Bawalah baju ini kepada Abu Jahem dan ambilkan untukku Pakaian biasa yang tidak bergambar. (Shahih Muslim No.863)
15. Salat saat makanan telah dihidangkan adalah makruh
·         Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu:
Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam., beliau bersabda: Apabila santapan malam telah dihidangkan dan salat telah siap dilaksanakan, maka makanlah terlebih dahulu. (Shahih Muslim No.866)
·         Hadis riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Apabila santapan malam salah seorang dari kalian telah dihidangkan dan salat siap dilaksanakan, maka mulailah dengan makan terlebih dahulu. Dan janganlah ia tergesa-gesa hingga ia selesai menyantapnya. (Shahih Muslim No.868)
16. Larangan mendatangi mesjid dengan bau yang tidak enak seperti bau bawang atau makanan lainnya yang mempunyai bau tidak sedap
·         Hadis riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dalam perang Khaibar pernah bersabda: Barang siapa makan buah ini (bawang putih), maka janganlah ia memasuki mesjid. (Shahih Muslim No.870)
·         Hadis riwayat Anas Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Dia pernah ditanya tentang bawang putih. Anas menjawab: Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pernah bersabda: Barang siapa yang makan pohon ini (bawang putih), maka janganlah ia dekat-dekat kami dan jangan ia ikut salat bersama kami. (Shahih Muslim No.872)
·         Hadis riwayat Jabir Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. melarang makan bawang merah dan bawang bakung. Suatu saat kami butuh sekali sehingga kami memakannya. Beliau bersabda: Barang siapa yang makan pohon tidak sedap ini, janganlah ia mendekati mesjid kami. Sesungguhnya para malaikat akan merasa sakit (karena aromanya) seperti halnya manusia. (Shahih Muslim No.874)
·         Hadis riwayat Umar bin Khathab Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Aku tidak pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. tentang suatu masalah sebagaimana aku bertanya tentang Kalalah (yaitu seorang yang mati tanpa meninggalkan ayah atau anak), ia adalah suatu masalah yang selalu aku minta pertimbangan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Sungguh aku memang sangat menaruh perhatian besar terhadap masalah satu ini, sekalipun ada orang yang merasa tidak suka dan akan menancapkan jari-jarinya ke dadaku seraya berkata: Wahai Umar, tidakkah cukup bagimu ayat kemarau yang terdapat pada akhir surat An-Nisa? Sesungguhnya, bila aku masih diberi usia panjang, aku akan tetap mengadili berdasarkan Alquran. Aku akan berkata: Ya Allah, sesungguhnya aku minta Engkau menjadi saksi atas para pemimpin Mesir. Sesungguhnya aku mengutus mereka agar mereka dapat berlaku adil terhadap manusia, mengajarkan agama mereka dan sunah nabi mereka, Muhammad Shallallahu alaihi wassalam., membagi harta rampasan tanpa perang mereka dan mengadukan kepadaku masalah mereka yang pelik bagi mereka. Kemudian wahai manusia, sungguh kalian suka makan dua pohon yang menurutku adalah pohon yang jelek, yakni bawang merah dan bawang putih. Aku menyaksikan sendiri Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. ketika mencium bau dua pohon itu dari seseorang di mesjid, beliau menyuruh orang itu keluar ke Baqi. Barang siapa yang ingin makan, maka hendaklah dimasak lebih dahulu. (Shahih Muslim No.879)
·         Hadis riwayat Abdullah bin Buhainah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. salat dua rakaat bersama kami, kemudian beliau bangkit dan tidak duduk. para sahabat lain pun ikut bangkit bersama beliau. Ketika beliau hendak menyelesaikan salatnya dan kami menunggu salamnya, beliau malah membaca takbir lalu melakukan sujud dua kali sedang beliau masih dalam keadaan duduk sebelum salam. Kemudian beliau salam. (Shahih Muslim No.885)
·         Hadis riwayat Abdullah bin Masud Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. salat (dan menurut Ibrahim, beliau terlebih atau kurang jumlah rakaat). Ketika selesai salam, ada yang berkata: Wahai Rasulullah, apakah telah terjadi sesuatu ketika baginda salat. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bertanya: Apa itu? Mereka menjawab: Baginda melakukan salat begini, begini. Seketika itu Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. melipatkan kedua kakinya dan menghadap kiblat, melakukan sujud dua kali dan salam. Kemudian beliau berpaling kepada kami seraya bersabda: Seandainya terjadi sesuatu dalam salat, maka aku akan menerangkannya kepadamu. Tetapi aku adalah manusia biasa yang dapat lupa seperti halnya engkau. Apabila aku lupa, maka ingatkanlah aku. Apabila salah seorang engkau merasa ragu-ragu dalam salatnya, maka berusahalah mencari dan meyakini yang benar, lalu sempurnakan. Selanjutnya hendaknya ia melakukan sujud dua kali. (Shahih Muslim No.889)
·         Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. mengimami kami pada salat sore, Asar atau Zuhur. Pada rakaat kedua beliau telah salam. Kemudian beliau mendekati sebuah batang pohon di kiblat mesjid dan bersandar di sana. Di antara makmum terdapat Abu Bakar dan Umar. Namun keduanya tidak berani bicaRadhiyallahu’anhu Sementara sahabat-sahabat lain cepat keluar karena salat amat pendek. Lalu berdirilah Dzul Yadain dan berkata: Wahai Rasulullah, apakah salat tadi diqasar atau baginda lupa? Sejenak Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. memandang Dzul Yadain lalu menengok kanan kiri dan bertanya: Apa yang ditanyakan Dzul Yadain? Sahabat-sahabat yang lain menjawab: Benar apa katanya. Anda hanya salat dua rakaat. Seketika Rasulullah bangun dan salat dua rakaat lalu salam. Beliau membaca takbir kemudian sujud. Membaca takbir lalu bangkit. Membaca takbir lagi dan sujud. Membaca takbir lalu bangkit. (Shahih Muslim No.896)
18. Sujud tilawah (sujud bacaan ayat sajadah)
·         Hadis riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu’anhu:
Nabi Shallallahu alaihi wassalam. membaca Alquran, ketika bacaan beliau sampai pada ayat sajadah, beliau sujud dan kami pun ikut sujud, sampai-sampai sebagian di antara kami tidak dapat tempat untuk dahi mereka. (Shahih Muslim No.900)
·         Hadis riwayat Abdullah bin Masud Radhiyallahu’anhu:
Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bahwa beliau membaca surat An-Najm lalu sujud tilawah. Para sahabat yang salat bersamanya ikut sujud kecuali seorang yang sudah tua hanya mengambil segenggam batu kerikil atau tanah pasir lalu diusapkan pada dahi seraya berkata: Ini saja sudah cukup bagiku. (Shahih Muslim No.902)
·         Hadis riwayat Zaid bin Tsabit Radhiyallahu’anhu:
Dari Atha bin Yasar, bahwa ia bertanya kepada Zaid bin Tsabit tentang bacaan makmum bersama imam. Zaid menjawab: Tidak ada bacaan makmum bersama imam. Zaid meyakini bahwa dirinya pernah membaca surat An-Najm, “Wan najmi idza hawa” (demi bintang ketika terbenam) di depan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dan beliau tidak sujud tilawah. (Shahih Muslim No.903)
·         Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Dari Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah pernah membaca surat Al-Insyiqaaq, “idzas samaaun syaqqat” (apabila langit terbelah) di depan sahabat lain, lalu ia sujud tilawah. Ketika selesai salat ia memberitahu para sahabat bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. sujud pada ayat tersebut. (Shahih Muslim No.904)
19. Zikir sesudah salat
·         Hadis riwayat Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Kami mengetahui salat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. diakhiri dengan takbir. (Shahih Muslim No.917)
20. Sunat memohon perlindungan dari siksa kubur
·         Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Dua orang nenek Yahudi Madinah datang kepadaku. Keduanya berkata: Penghuni kubur akan disiksa di dalam kuburnya. Aku pun menganggap keduanya tidak benar. Aku terlintas untuk membenarkan perkataan keduanya, kemudian keduanya keluar. Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. datang menemuiku dan aku berkata: Wahai Rasulullah, dua orang nenek Yahudi Madinah datang kepadaku, mereka meyakini bahwa penghuni kubur akan disiksa di dalam kuburnya. Beliau menjawab: Mereka benar. Sesungguhnya penghuni kubur akan disiksa dengan siksaan yang dapat didengar oleh hewan ternak. Setelah itu aku lihat beliau selalu mohon perlindungan dari siksa kubur setiap salat. (Shahih Muslim No.922)
21. Hal-hal yang kita memohon perlindungan darinya di dalam salat
·         Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. selalu memohon perlindungan dari fitnah Dajjal dalam salatnya. (Shahih Muslim No.923)
·         Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Bila salah seorang kalian sedang duduk tahiyat, hendaklah ia memohon perlindungan kepada Allah dari empat perkaRadhiyallahu’anhu Lalu beliau berdoa: “Ya Allah, sesungguhnya aku mohon perlindungan kepada-Mu dari siksa neraka Jahanam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian serta dari fitnah jahat Masih Dajjal”. (Shahih Muslim No.924)
·         Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu, istri Nabi Shallallahu alaihi wassalam.:
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dalam salatnya berdoa: “Ya Allah, sesungguhnya aku mohon perlindungan kepada-Mu dari siksa kubur. Aku mohon perlindungan kepada-Mu dari fitnah Masih Dajjal. Aku mohon perlindungan kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian. Ya Allah, aku mohon perlindungan kepada-Mu dari dosa dan utang”. Seseorang berkata kepada beliau: Betapa seringnya baginda memohon perlindungan dari beban utang ya Rasulullah. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Sesungguhnya, seseorang bila utang, maka ia akan berbicara lalu bohong. Berjanji lalu ingkar. (Shahih Muslim No.925)
22. Sunat berzikir sesudah salat dan cara berzikir
·         Hadis riwayat Mughirah bin Syu`bah Radhiyallahu’anhu:
Dari Warrad, hamba Mughirah bin Syu`bah, ia berkata: Mughirah bin Syu`bah menulis surat kepada Muawiyah menjelaskan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. ketika selesai salat dan mengucapkan salam, beliau berdoa: “Tidak ada Tuhan selain Allah yang tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kekuasaan dan segala puji. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak akan ada yang dapat menghalangi apa yang Engkau berikan, tidak ada yang dapat memberi apa yang Engkau cegah dan tidak akan bermanfaat kekayaan seorang kaya kecuali atas kehendak-Mu”. (Shahih Muslim No.933)
·         Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa fakir miskin Muhajirin datang menemui Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dan berkata: Orang-orang kaya telah pergi dengan derajat yang tinggi dan nikmat yang kekal. Rasulullah bertanya: Apa itu gerangan? Mereka menjawab: Mereka salat seperti kami salat, mereka puasa seperti kami puasa. Tetapi mereka bersedekah sedang kami tidak sanggup, mereka mampu memerdekakan budak sementara kami tidak mampu. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Maukah kalian aku ajarkan sesuatu yang dapat membuat kalian mengejar orang-orang yang mendahului kalian dan yang dapat membuat kalian mendahului orang-orang yang sesudah kalian? Tidak ada seorang pun di antara kalian yang lebih utama kecuali ia melakukan seperti yang engkau lakukan. Mereka menjawab: Tentu, ya Rasulullah. Rasulullah bersabda: Kalian baca tasbih (subhhaabnallah), takbir (Allahu akbar) dan tahmid (alhamdu lillah) setiap selesai salat sebanyak tiga puluh tiga kali. (Shahih Muslim No.936)
23. Lafal yang dibaca antara takbiratul ihram dan Al-Fatihah
·         Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Ketika selesai takbir Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. diam sejenak sebelum membaca Al-Fatihah. Aku bertanya: Wahai Rasulullah, demi Allah. Apa yang engkau katakan saat diam antara takbiratul ihram dan Al-Fatihah? Beliau menjawab: Yang aku baca: Ya Allah, pisahkanlah aku dan dosa-dosa seperti Engkau memisahkan timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari dosa seperti baju putih yang telah dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, sucikanlah aku dari dosa dengan salju, air dan es. (Shahih Muslim No.940)
24. Sunat melakukan salat dengan tenang dan larangan salat dengan tergesa-gesa
·         Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Jika salat telah dimulai, janganlah engkau mendatanginya dengan berlari. Datangilah dengan berjalan. Dan tenanglah. Salatlah rakaat yang engkau dapatkan (jamaah) dan sempurnakanlah rakaat yang terlambat. (Shahih Muslim No.944)
·         Hadis riwayat Abu Qatadah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Tatkala kami sedang salat bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. tiba-tiba beliau mendengar sebuah suara gaduh. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bertanya: Apa yang terjadi dengan kalian? Para sahabat menjawab: Kami tadi tergesa-gesa mengejar salat. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Jangan engkau berbuat demikian, apabila engkau mendatangi salat, maka engkau harus bersikap tenang. Salatlah pada rakaat yang engkau dapati dan sempurnakan rakaat yang terlambat. (Shahih Muslim No.948)
25. Bila saatnya orang berdiri untuk salat
·         Hadis riwayat Abu Qatadah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Apabila salat telah diiqamati, janganlah engkau berdiri sebelum kalian melihatku. (Shahih Muslim No.949)
·         Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Ketika salat telah diiqamati. Kami berdiri dan meratakan barisan sebelum Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. hadir di antara kami. Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. datang. Pada saat berdiri di tempat salatnya, sebelum bertakbir, beliau mengingatkan sesuatu, lalu pergi sambil bersabda: Tetaplah di tempat kalian. Kami tetap berdiri menanti beliau. Kemudian beliau datang, beliau mandi dan menyiram kepalanya dengan air. Setelah itu beliau takbir dan mengimami salat kami. (Shahih Muslim No.950)
·         Hadis riwayat Jabir Samurah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Bilal selalu mengumandangkan azan ketika tergelincir matahari (Zuhur). Dia tidak mengumandangkan iqamat sebelum Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. datang. Ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. datang, Bilal mengumandangkan iqamat. (Shahih Muslim No.953)
26. Siapa yang mendapat satu rakaat dalam salat berjamaah, maka ia telah mendapatkan salat jamaah
·         Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Barang siapa yang mendapat satu rakaat dalam salat bersama imam, maka ia telah mendapatkan salat jamaah. (Shahih Muslim No.954)
27. Waktu-waktu salat fardu
·         Hadis riwayat Abu Masud Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Jibril pernah turun waktu salat dan mengimami salatku. Aku pun salat bersamanya. Kemudian aku salat bersamanya. Kemudian aku salat bersamanya. Kemudian salat bersamanya. Kemudian salat bersamanya. Beliau menghitung lima kali salat dengan jari-jarinya. (Shahih Muslim No.959)
·         Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Nabi Shallallahu alaihi wassalam. salat Asar pada saat sinar matahari masuk menerangi kamarku dan bayangannya belum hilang. (Shahih Muslim No.961)
28. Sunat menangguhkan salat Zuhur ketika hari sangat panas
·         Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Apabila hari sangat panas, maka tangguhkanlah salat hingga dingin, karena sesungguhnya terik panas adalah sebagian dari didihan api neraka Jahanam. (Shahih Muslim No.972)
·         Hadis riwayat Abu Zar Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Seorang muazin Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. mengumandangkan azan salat Zuhur. Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Tangguhkan, tangguhkan. (Atau) tunggu sebentar, tunggu sebentar. Lalu sabda beliau: Sesungguhnya panas yang menyengat adalah bagian dari didihan uap neraka Jahanam. Apabila hari sangat panas, tangguhkanlah salat sampai dingin. (Shahih Muslim No.976)
·         Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Neraka mengadu kepada Tuhannya. Kata neraka: Ya Tuhanku, sebagianku memakan sebagian yang lain. Allah lalu mengizinkan neraka untuk menghembuskan dua nafas, nafas pada musim dingin dan nafas pada musim panas. Nafas yang kedua adalah hawa paling panas yang biasa yang engkau rasakan. Nafas yang pertama adalah hawa paling dingin yang engkau rasakan. (Shahih Muslim No.977)
29. Sunat melakukan salat Zuhur tepat waktu ketika hari tidak terlalu panas
·         Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Kami pernah salat bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. di hari yang sangat panas. Jika salah seorang kami tidak tahan meletakkan dahinya pada tanah, maka ia menggelar pakaiannya dan sujud di atasnya. (Shahih Muslim No.983)
30. Sunat salat Asar tepat pada waktu
·         Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pernah melakukan salat Asar ketika matahari masih tinggi dan masih berwarna putih menyilaukan. Kemudian seseorang pergi ke desa sekitar Madinah dan ketika sampai di desa tersebut, matahari masih tinggi (belum sampai waktu Magrib). (Shahih Muslim No.984)
·         Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu:
Dari Abu Umamah, bahwa ketika ia (Abu Umamah) baru selesai salat Zuhur, ia datang ke rumah Anas bin Malik di Basrah. Rumahnya di samping mesjid. Ketika kami masuk ke rumahnya, ia (Anas) bertanya: Apakah kalian sudah salat Asar? Kami menjawab: Kami baru saja salat Zuhur. Lalu Anas berkata: Kerjakanlah salat Asar. Maka kami pun melakukan salat. Ketika kami selesai salat, Anas berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Itulah salat orang munafik, ia duduk sambil menunggu matahari, sampai ketika matahari berada di dua tanduk setan (kiasan untuk dekatnya waktu terbenam matahari), ia bergegas bangkit dan salat (Asar) empat rakaat dengan cepat tanpa banyak mengingat Allah. (Shahih Muslim No.987)
·         Hadis riwayat Rafi` bin Khadij Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Kami pernah salat Asar bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Kemudian unta sembelihan dipotong dan dibagi-bagi menjadi sepuluh bagian. Kemudian dimasak, lalu kami makan daging yang matang sebelum terbenam matahari. (Shahih Muslim No.990)
31. Ancaman keras dalam terlewatnya salat Asar
  • Hadis riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu’anhu:
    Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Orang yang terlewat salat Asar seolah-olah keluarga dan hartanya telah hilang darinya. (Shahih Muslim No.991)
  • Hadis riwayat Ali Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
    Pada hari perang Ahzab, Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Mudah-mudahan Allah memenuhi kubur dan rumah mereka dengan api, sebagaimana mereka telah menahan dan membuat kami sibuk dari melaksanakan salat Asar hingga terbenam matahari. (Shahih Muslim No.993)
32. Dalil orang yang mengatakan bahwa salat wustha adalah salat Asar
·         Hadis riwayat Jabir bin Abdullah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa pada hari perang Khandaq, Umar bin Khathab mencaci kaum kafir Quraisy. Kata Umar: Wahai Rasulullah, demi Allah, hampir saja aku tidak dapat melakukan salat Asar ketika matahari hampir terbenam. Lalu Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Demi Allah, jika engkau sudah salat Asar, kita akan singgah di Buth-han. Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. berwudu dan kami pun ikut berwudu. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. kemudian salat Asar saat matahari sudah terbenam. Setelah itu beliau salat Magrib. (Shahih Muslim No.1000)
33. Keutamaan salat Subuh dan Asar serta upaya menjaganya
·         Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Para malaikat datang berganti-gantian kepada kalian pada waktu malam dan siang hari. Mereka berkumpul saat salat Subuh dan Asar. Kemudian yang menjaga kalian di waktu malam naik. Kemudian Allah, Yang Maha Mengetahui urusan mereka, bertanya para malaikat tersebut: Bagaimanakah keadaan hamba-hamba-Ku ketika kalian tinggalkan? Mereka menjawab: Kami tinggalkan mereka ketika mereka sedang salat dan kami datang juga ketika mereka sedang salat. (Shahih Muslim No.1001)
·         Hadis riwayat Jarir bin Abdullah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Ketika kami sedang duduk di sisi Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam., tiba-tiba beliau memandang bulan pada malam purnama dan bersabda: Sesungguhnya kalian akan melihat Tuhanmu seperti kalian melihat bulan itu, kalian tidak terhalang melihat-Nya. Apabila kalian mampu, jangan lalaikan salat sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya, yaitu salat Asar dan Subuh. Kemudian Jarir membaca firman Allah: Dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam. (Shahih Muslim No.1002)
·         Hadis riwayat Abu Musa Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Barang siapa yang mengerjakan salat Subuh dan Asar, maka ia akan masuk surga. (Shahih Muslim No.1005)
34. Penjelasan bahwa awal waktu Magrib adalah ketika terbenam matahari
·         Hadis riwayat Salamah bin Akwa` Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. melakukan salat Magrib ketika matahari terbenam dan (atau) bersembunyi di balik tirai (kiasan yang berarti terbenam). (Shahih Muslim No.1006)
·         Hadis riwayat Rafi` bin Khadij Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Kami salat Magrib bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Seseorang di antara kami meninggalkan tempat. Dan ia masih dapat melihat bekas telapak kakinya. (Shahih Muslim No.1007)
35. Waktu Isyak dan mengakhirkan salat Isyak
·         Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu, istri Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. ia berkata
Pada suatu malam Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. mengakhirkan salat Isyak hingga suasana gelap sekali. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. belum keluar (dari rumah untuk salat Isyak) sampai Umar bin Khathab berkata: Para wanita dan anak-anak sudah tidur. Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. keluar kemudian beliau beliau bersabda kepada para sahabat yang ada di mesjid: Tidak ada seorang pun di antara penghuni bumi ini yang menunggunya selain kalian sebelum Islam tersiar di masyarakat. (Shahih Muslim No.1008)
·         Hadis riwayat Abdullah bin Umar Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Suatu malam saya menanti Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. untuk melakukan salat Isyak yang diakhirkan. Kemudian beliau datang kepada kami ketika sepertiga malam atau lebih telah lewat. Kami tidak tahu apa yang membuatnya sibuk pada keluarganya atau lainnya. Ketika keluar beliau bersabda: Sesungguhnya engkau sedang menunggu suatu salat yang tidak pernah ditunggu oleh orang-orang pemeluk agama selain kalian. Sekiranya hal itu tidak memberatkan umatku, niscaya aku akan ajak mereka salat pada saat seperti ini. Lalu beliau menyuruh Muazin mengiqamati lalu salat. (Shahih Muslim No.1010)
·         Hadis riwayat Anas Radhiyallahu’anhu:
Dari Tsabit bahwa mereka (para sahabat) bertanya kepada Anas tentang cincin yang dikenakan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Ia berkata: Pada suatu malam Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. mengakhirkan salat Isyak hingga setengah malam atau bahkan lebih. Kemudian beliau datang dan bersabda: Sesungguhnya orang-orang setelah salat lantas tidur. Sementara kalian masih menunggu salat. Setelah itu kata Anas: Saya seolah-olah melihat cincin beliau yang terbuat dari perak begitu berkilat saat beliau mengangkat jari kelingking kirinya. (Shahih Muslim No.1012)
·         Hadis riwayat Abu Musa Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Aku dan beberapa orang sahabat yang datang di perahu bersamaku singgah di wilayah Buth-han. Saat itu, Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. berada di Madinah. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menggilir beberapa orang dari mereka untuk salat Isyak. Kata Abu Musa: Saat itu aku dan beberapa orang sahabatku mendapati Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. sedang disibukkan oleh urusannya. Jadi, beliau mengakhirkan salat sampai tengah malam. Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. keluar dan salat bersama mereka. Selesai salat beliau bersabda kepada para sahabat: Tenanglah. Aku akan memberitahu dan memberikan kabar gembira kepada kalian bahwa di antara nikmat Allah yang diberikan kepada kalian ialah bahwa sesungguhnya tidak ada seorang manusia pun yang salat di saat seperti ini selain kalian atau (kata beliau) tidak ada seorang pun yang salat selain kalian. Kami tidak tahu kata yang mana yang beliau ucapkan. Abu Musa berkata: Lalu kami pulang dengan perasaan gembira karena berita yang kami dengar dari Rasulullah. (Shahih Muslim No.1014)
·         Hadis riwayat Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Pada suatu malam Nabi Shallallahu alaihi wassalam. mengakhirkan salat Isyak, hingga para sahabat tertidur lalu bangun, kemudian tertidur dan terbangun lagi. Umar datang dan berkata: Mari salat, lalu Atha berkata: Ibnu Abbas berkata: Nabi Shallallahu alaihi wassalam. lalu keluar, waktu itu aku melihat kepalanya masih meneteskan air dan beliau meletakkan tangannya pada sisi kepala. Beliau bersabda: Kalau saja hal itu tidak memberatkan umatku, niscaya aku perintahkan mereka untuk melakukan salat Isyak pada waktu sekarang ini. Aku lalu meminta kejelasan Atha bagaimana Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. meletakkan tangannya di kepalanya sebagaimana yang diterangkan oleh Ibnu Abbas. Dan Atha pun mempraktekkannya. Mula-mula Atha merenggangkan sedikit jari-jarinya. Kemudian beliau meletakkan ujung-ujung jemarinya pada bagian tengah atau pusat kepala kemudian ia memutar-mutarkannya sampai ibu jarinya menyentuh ujung telinga dan bagian yang dekat wajahnya, kemudian terus ke bagian pelipis dan jenggotnya, tidak kurang dan tidak lebih sedikit pun. (Shahih Muslim No.1015)
36. Sunat melakukan salat subuh sedini mungkin dan menjelaskan kadar bacaannya
·         Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa para wanita mukmin dahulu selalu salat Subuh bersama Nabi Shallallahu alaihi wassalam. Mereka kembali dengan menutupi tubuh mereka dengan pakaian wol sehingga tidak ada seorang pun yang mengenal mereka. (Shahih Muslim No.1020)
·         Hadis riwayat Jabir bin Abdullah Radhiyallahu’anhu:
Dari Muhammad bin Amru bin Hasan bin Ali, ia berkata: Ketika Hajjaj tiba di Madinah, kami bertanya kepada Jabir bin Abdullah. Dia menjawab: Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menunaikan salat Zuhur di tengah siang hari yang sangat panas, salat Asar saat matahari masih nampak bersinar terang, salat Magrib saat matahari telah terbenam, salat Isyak kadang di akhirkan dan kadang di awal waktu. Apabila beliau melihat para sahabat telah berkumpul, beliau segera melaksanakan salat Isyak dan bila melihat mereka terlambat (kumpul) beliau mengakhirkannya. Nabi menunaikan salat Subuh pada dini hari. (Shahih Muslim No.1023)
·         Hadis riwayat Abu Barzah Radhiyallahu’anhu:
Dari Sayyar bin Salamah, ia berkata: Aku mendengar bapakku bertanya kepada Abu Barzah tentang salat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Dia jawab: Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. tidak peduli kadang-kadang melakukan salat Isyak di tengah malam. Beliau tidak tidur sebelumnya dan tidak bercakap-cakap setelahnya. Syu`bah berkata: Kemudian aku menjumpainya dan aku menanyakannya. Dia menjawab: Beliau melakukan salat Zuhur saat matahari tergelincir (condong ke barat), salat Asar saat seseorang melakukan perjalanan ke batas kota Madinah sedang matahari masih bersinar terang. Mengenai salat Magrib, saya tidak mengerti waktu yang telah dijelaskannya. Pada kesempatan lain Abu Barzah mengatakan: Beliau melakukan salat Subuh saat hari masih reman-remang. Dan biasanya beliau membaca enam puluh sampai seratus ayat. (Shahih Muslim No.1024)
37. Keutamaan salat jamaah dan peringatan bagi yang meninggalkannya
·         Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Salat berjamaah itu lebih utama bagian dari salat sendiri. (Shahih Muslim No.1034)
·         Hadis riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Salat berjamaah lebih utama dua puluh tujuh derajat dari salat sendiri. (Shahih Muslim No.1038)
·         Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. kehilangan beberapa orang sahabatnya dalam salat. Beliau bersabda: Sesungguhnya aku bermaksud menyuruh seseorang salat mengimami sahabat lainnya dan aku akan pergi menyusul beberapa orang yang enggan salat berjamaah. Aku menyuruh mereka untuk membakar rumahnya dengan kayu bakar. Bila salah seorang di antara mereka mengetahui bahwa ia akan mendapatkan seonggok daging yang gempal maka ia akan menghadiri salat Isyak berjamaah. (Shahih Muslim No.1040)
38. Boleh salat sunat berjamaah dan salat di atas tikar, sajadah kecil, kain dan alas-alas suci lainnya
·         Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu:
Bahwa neneknya, Mulaikah pernah mengundang Nabi Shallallahu alaihi wassalam. menikmati makanan yang dibuatnya. Lalu beliau memakannya, kemudian bersabda: Berdirilah kalian! Aku ingin salat bersama kalian. Anas bin Malik berkata: Aku mengambil tikar yang hitam karena sudah tua dan menyiramnya dengan air. Rasulullah berdiri di tikar itu sementara aku dan si yatim berbaris di belakang beliau dan nenek berada di belakang kami. Lalu Nabi Shallallahu alaihi wassalam. salat sunat dua rakaat bersama kami kemudian pergi. (Shahih Muslim No.1053)
·         Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. adalah manusia terbaik terbaik akhlaknya. Kadang-kadang waktu salat tiba saat beliau berada di rumah kami. Beliau menyuruh menggelar alas lalu menyapu dan menyiramnya. Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjadi imam dan kami berada di belakangnya dan beliau mengimami kami. Alas tersebut terbuat dari pelepah kurma. (Shahih Muslim No.1054)
·         Hadis riwayat Anas Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Suatu hari Nabi Shallallahu alaihi wassalam. menemuiku. Saat itu aku sedang bersama ibuku dan Ummu Haram, bibiku. Beliau bersabda: Berdirilah kalian! Aku akan salat bersama kalian pada bukan waktu salat fardu. Maka beliau salat bersama kami. Seorang laki-laki bertanya: Di mana Anas Radhiyallahu’anhu berdiri saat itu? Tsabit, yang ditanya menjawab: Anas berada di kanan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Kemudian beliau mendoakan kami, anggota keluarga agar memperoleh kebaikan dunia dan akhirat. Ibuku berkata: Wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allah untuk pelayan kecil baginda itu (maksudnya Anas). Lalu beliau memohon semua kebaikan untukku dan pada akhir doa, beliau berdoa untukku: “Ya Allah, banyakkanlah harta dan anaknya serta berikanlah keberkahan padanya”. (Shahih Muslim No.1055)
39. Keutamaan memperbanyak langkah menuju mesjid
·         Hadis riwayat Abu Musa Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Orang yang paling besar pahalanya dalam salat adalah orang yang paling jauh perjalanan kakinya dan yang lebih jauh lagi dan orang yang menanti salat sebelum ia salat berjamaah bersama imam akan mendapat pahala yang lebih besar dari orang yang salat kemudian tidur. (Shahih Muslim No.1064)
40. Langkah menuju salat akan menghapus kesalahan dan meninggikan derajat
·         Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa ia mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Apa pendapat kalian bila ada sungai di depan pintu rumah seorang di antara kalian dan ia mandi setiap hari di sana sebanyak lima kali. Apakah masih ada kotoran tersisa? Para sahabat menjawab: Tidak akan tersisa sedikit pun. Beliau bersabda: Begitulah perumpamaan salat lima waktu, dengan salat Allah akan menghapus segala kesalahan. (Shahih Muslim No.1071)
·         Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam., beliau bersabda: Barang siapa yang pergi siang atau malam hari ke mesjid, niscaya Allah akan menyediakan baginya di surga suatu tempat singgah setiap ia pergi pagi atau malam. (Shahih Muslim No.1073)
41. Orang yang lebih berhak menjadi imam salat
·         Hadis riwayat Malik bin Huwairits Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Aku menemui Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Saat itu kami masih muda yang sepantaran. Aku tinggal di tempat beliau selama dua puluh malam. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. adalah seorang pemurah dan lembut. Beliau mengira kami rindu dengan keluarga, sehingga beliau bertanya kepada kami tentang keluarga yang kami tinggalkan. Kemudian kami menceritakannya kepada beliau. Lalu beliau bersabda: Kembalilah kalian kepada keluarga kalian. Tinggallah bersama mereka lalu ajarilah mereka serta suruhlah mereka. Bila tiba waktu salat, maka hendaklah salah seorang kalian mengumandangkan azan kemudian tunjuklah orang yang tertua di antara kalian untuk menjadi imam. (Shahih Muslim No.1080)
42. Sunat membaca qunut tiap salat saat kaum muslimin tertimpa musibah
·         Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Setelah Rasulullah membaca Al-Fatihah, takbir dan mengangkat kepala, beliau mengucapkan: Semoga Allah menerima orang yang memuji-Nya. Ya Allah, Tuhan kami, milik-Mu-lah segala puji. Dan ketika berdiri (bangun dari rukuk berdiri), beliau berdoa: “Ya Allah, selamatkanlah Walid bin Walid, Salamah bin Hisyam dan Ayyas bin Abu Rabiah serta orang-orang mukmin yang lemah. Ya Allah, perberatlah siksa-Mu atas Bani Mudhar. Timpakan siksaan itu atas mereka seperti Yusuf pernah menderita kesengsaraan. Ya Allah, kutuklah orang-orang suku Lihyan, suku Ri’lan, suku Dzakwan dan suku Ushaiyyah yang membangkang terhadap Allah dan Rasul-Nya”. Kemudian aku dengar beliau meninggalkan hal itu sewaktu turun firman Allah: Tidak ada sedikit pun campur tanganmu dalam urusan mereka itu, baik Allah menerima tobat mereka atau menyiksa mereka. Karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang zalim. (Shahih Muslim No.1082)
·         Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Dari Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa ia mendengar Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu berkata: Demi Allah, aku berusaha betul mendekati cara salat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Abu Hurairah biasa membaca qunut pada salat Zuhur, Isyak yang diakhirkan dan salat Subuh serta mendoakan (dalam qunut) orang-orang mukmin dan mengutuk orang-orang kafir. (Shahih Muslim No.1084)
·         Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. berdoa untuk kehancuran orang-orang yang telah membunuh para sahabat di Telaga Ma’unah sebanyak tiga puluh kali setiap Subuh. Beliau juga mendoakan untuk kehancuran Bani Ri`l, Bani Dzakwan, Bani Lihyan dan Bani Ushayyah serta orang yang mendustai Allah dan Rasul-Nya. (Shahih Muslim No.1085)
43. Mengganti salat yang ditinggalkan dan sunat mempercepat (pengganti) qada
·         Hadis riwayat Abu Qatadah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. berkhutbah di hadapan kami, beliau bersabda: Sesungguhnya kalian akan menempuh perjalanan pada sore dan malam hari. Besok, jika Allah menghendaki kalian akan mendatangi air. Satu persatu para sahabat berangkat. Abu Qatadah berkata: Ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. berjalan terus hingga tengah malam dan aku berada di samping beliau, beliau mengantuk sehingga badannya agak miring dari tunggangan. Lalu aku dorong beliau tanpa membuatnya terbangun sehingga lurus kembali di atas hewan tunggangannya. Kemudian beliau meneruskan perjalanan hingga ketika tengah malam berlalu, tubuh beliau miring lagi dari hewan tunggangannya. Aku mendorongnya hingga lurus kembali tanpa membuatnya terbangun. Beliau terus berjalan hingga menjelang Subuh. Tubuhnya miring lagi, lebih miring dari sebelumnya dan hampir jatuh. Lalu aku dorong kembali, tetapi beliau mengangkat kepalanya, terbangun dan bersabda: Siapa ini? Aku menjawab: Abu Qatadah. Beliau bertanya: Sejak kapan engkau berjalan (dekat) denganku seperti ini? Aku menjawab: Sejak tadi malam. Beliau bersabda: Semoga Allah menjagamu karena engkau telah menjaga nabi-Nya. Kemudian beliau bertanya: Apakah engkau lihat aku tidak mengenal manusia? Apakah engkau melihat hal itu padaku? Aku menjawab: Ini seorang penunggang. Dan ini juga seorang penunggang lagi. Hingga kita tujuh orang berkumpul di dekat beliau. Kemudian beliau membelok dari jalan seraya meletakkan kepalanya (ingin tidur) dan berpesan: Bangunkanlah aku untuk salat. Ternyata orang yang bangun lebih awal adalah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. ketika matahari sudah menerpa punggung beliau. Kami bangun dengan kaget (karena kesiangan). Kendarailah hewan tunggangan, kata Beliau, maka kami naik dan meneruskan perjalanan hingga ketika matahari sudah naik beliau turun. Kemudian beliau meminta tempat air yang ada padaku, di dalamnya ada sedikit air. Lalu Beliau berwudu secukupnya. Ada sisa air sedikit, kata Rasulullah kepada Abu Qatadah: Demi Allah, simpan tempat air itu. Nanti sisa air ini akan menjadi sebuah cerita menarik (karena cukup untuk wudu mereka). Kemudian Bilal mengumandangkan azan. Beliau melaksanakan salat sunat dua rakaat, setelah itu salat Subuh sebagaimana yang biasa beliau lakukan (ketika tepat waktu). Kami dan Rasulullah kembali menunggang. Kemudian kami saling berbisik: Apa kifarat yang harus kita lakukan atas kelalaian kita dalam salat? Bisik-bisik kami terdengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. lalu bersabda: Bukankah aku adalah panutan kalian, sesungguhnya tidur itu bukanlah suatu kelalaian. Kelalaian adalah orang yang (sengaja) tidak mengerjakan salat sampai waktunya telah habis. Barang siapa yang berbuat demikian, bersegeralah melaksanakan salat saat ia ingat. Apabila keesokan harinya ia baru ingat, maka ia harus salat pada waktunya. Kemudian beliau bertanya: Apa yang dilakukan para sahabat lainnya? Beliau bersabda: Para sahabat lain kehilangan nabi mereka. Abu Bakar dan Umar berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. berada di belakang kalian bukan untuk kalian tinggalkan. Sebagian yang lain berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. berada di depan kalian, jika mereka mematuhi Abu Bakar dan Umar, mereka akan mendapat petunjuk. Akhirnya kami dapat menyusul sahabat lainnya ketika hari sudah sangat siang dan segala sesuatu terasa panas. Mereka berkata: Wahai Rasulullah, kita akan mati kehausan. Beliau bersabda: Kalian tidak akan mati. Lalu bersabda: Lepaskan ikatan tempat airku. Beliau meminta tempat air dan menuangnya, sedangkan Abu Qatadah memberi mereka minum. Mereka saling berdesak-desakan untuk mendapatkannya. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Teraturlah kalian, semua akan segar. Mereka mematuhi perintah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Kemudian beliau yang menuang air dan aku (Abu Qatadah) yang memberi minum mereka sampai tidak tersisa selain aku dan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Beliau bersabda kepadaku: Minumlah. Aku jawab: Aku tidak akan minum sebelum baginda, wahai Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. meminumnya. Kemudian beliau bersabda: Sesungguhnya pemimpin kaum adalah orang yang minum terakhir. Maka aku minum dan Rasulullah pun minum. Para sahabat beristirahat dengan segar. Abdullah bin Rabah berkata: Sungguh aku akan menceritakan hadis ini di mesjid raya. Tiba-tiba Imran bin Hushein berkata: Perhatikan, hai anak muda bagaimana engkau akan bercerita. Aku adalah salah seorang penunggang pada malam itu. Berarti engkau lebih tahu tentang ceritanya, kata Abdullah. Engkau termasuk kelompok mana, tanya Imran. Aku dari golongan Ansar, jawab Abdullah. Kalau begitu berceritalah, kalian lebih mengetahui kisah kalian, pinta Imran. Aku sudah ceritakan tadi, jawab Abdullah. Lalu Imran berkata: Aku ikut hadir pada kejadian malam itu dan menurut aku bahwa tidak ada seseorang pun yang mengingatnya seperti yang aku ingat. (Shahih Muslim No.1099)
·         Hadis riwayat Imran bin Hushain Radhiyallahu’anhu ia bercerita:
Aku pernah bersama Nabi Shallallahu alaihi wassalam. dalam suatu perjalanan, kami berjalan semalaman sampai menjelang Subuh kami tertidur sampai matahari terbit. Orang pertama di antara kami yang bangun ialah Abu Bakar. Kami tidak menyadarkan Nabi Shallallahu alaihi wassalam. dari tidurnya sampai beliau Sendiri yang bangun. Kemudian Umar bangun. Kemudian ia berdiri di dekat Nabi Shallallahu alaihi wassalam. mengumandangkan takbir dengan suara tinggi sehingga Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. terbangun. Ketika mengangkat kepala, beliau melihat matahari sudah hampir terbit. Beliau bersabda: Ayo berangkat. Kami pun meneruskan perjalanan bersama dengan beliau. Ketika matahari nampak memutih beliau turun (dari tunggangan) dan salat qada Subuh. Seseorang dari suatu kaum memencilkan diri, tidak salat bersama kami. Selesai salat, Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bertanya kepada lelaki itu: Hai fulan! Apa yang membuatmu tidak salat bersama kami? Lelaki itu menjawab: Wahai Nabi Allah, aku sedang junub. Maka Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menyuruhnya tayamum dan salat. Kemudian ia bergegas mendekati hewan kendaraannya yang ada di dekatku. Kami mencari air karena merasa haus sekali. Di tengah perjalanan, tiba-tiba kami bertemu dengan seorang wanita dengan rambut kedua kakinya berada di antara dua tempat air besar. Kami bertanya kepada wanita itu: Di mana ada air? Air susah dicari, air susah dicari, tidak ada air untuk kalian, jawab wanita itu. Kami bertanya: Berapa lama perjalanan antara rumah keluargamu dan tempat air? Wanita itu menjawab: Perjalanan sehari semalam. Kami berkata: Temuilah Rasulullah. Perempuan itu berkata: Apa itu Rasulullah? Kami tidak mampu berbuat apa-apa hingga kami pergi menemui Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dengan wanita tersebut. Ketika ditanya oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. ia menjawab dengan jawaban pertanyaan kami sebelumnya. Wanita itu memberitahu Rasulullah bahwa ia adalah seorang ibu, mempunyai dua anak yatim. Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menyuruh untuk mengambilkan unta pembawa air. unta itu berlutut. Beliau meludah pada dua mulut tempat air tersebut (dengan izin Allah, dua tempat itu penuh dengan air). Kami semua meminumnya hingga segar. Jumlah kami saat itu empat puluh orang dan semuanya sangat kehausan. Kami penuhi semua tempat air kulit dengan air. Ada pula teman kami yang sempat mandi junub. Hanya saja kami tidak memberi minum pada unta yang nampak keberatan dengan dua tempat air yang penuh. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Berikan apa yang ada pada kalian. Lalu kami kumpulkan semua yang ada pada kami untuk wanita tadi. Beliau bersabda: Pergilah dan berikan makanan ini kepada keluargamu. Juga beritahukan bahwa aku tidak mengurangi airmu sedikit pun. Ketika wanita itu tiba di keluarganya, ia berkata: Sungguh aku telah bertemu seorang ahli sihir atau ia seorang nabi seperti yang ia kiRadhiyallahu’anhu Dia sanggup melakukan ini itu. Akhirnya Allah memberi hidayah kepada beberapa keluarga berkat jasa perempuan tersebut. Maka mereka dan wanita itu masuk Islam. (Shahih Muslim No.1100)
·         Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Barang siapa yang lupa salat, maka hendaklah melakukannya ketika ia ingat. Tidak ada kifarat baginya kecuali hanya segera melaksanakannya. (Shahih Muslim No.1102)

Keutamaan Sahabat


                                 Kitab Keutamaan Sahabat

1. Di antara keutamaan Abu Bakar Sidik Radhiyallahu’anhu
·         Hadis riwayat Abu Bakar Sidik Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Aku melihat kaki orang-orang musyrik di atas kepala kami tatkala kami berada dalam gua. Aku berkata: Wahai Rasulullah kalau saja salah seorang dari mereka melihat ke kedua kakinya sendiri, niscaya dia akan melihat kita yang berada di bawahnya. Beliau bersabda: Wahai Abu Bakar, apa dugaanmu yang bakal terjadi pada dua orang di mana yang ketiganya adalah Allah. (Shahih Muslim No.4389)
·         Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pada satu hari berada di atas mimbar lalu beliau bersabda: Ada seorang hamba yang diberikan pilihan oleh Allah antara Allah akan memberinya kemewahan dunia atau memberi sesuatu yang ada di sisi-Nya. Ternyata hamba itu memilih sesuatu yang ada di sisi-Nya. Setelah itu Abu Bakar tampak menangis kemudian berkata: Kami bersedia menebus engkau dengan bapak dan ibu kami. Abu Said Al-Khudri Radhiyallahu’anhu mengatakan: Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. lah hamba yang telah diberikan pilihan itu. Dan Abu Bakar sendiri yang memberitahukan hal itu kepada kami. Selanjutnya Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Sesungguhnya orang yang paling setia kepadaku baik dalam hartanya maupun dalam persahabatannya adalah Abu Bakar. Kalau saja aku boleh mengangkat seorang khalil (kekasih), niscaya aku akan memilih Abu Bakar sebagai kekasih. Akan tetapi dia adalah saudaraku di dalam Islam. Sungguh tidak akan diciptakan pada mesjid ini sebuah pintu kecil pun kecuali hal itu memang milik Abu Bakar. (Shahih Muslim No.4390)
·         Hadis riwayat Amru bin Ash Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pernah mengutusnya untuk memimpin pasukan tentara Zatussalasil. Aku menemui beliau dan bertanya: Siapakah orang yang paling Anda cintai? Beliau menjawab: Aisyah. Aku bertanya: Dari kaum lelaki? Beliau menjawab: Ayah Aisyah. Aku bertanya: Lalu siapa? Beliau menjawab: Umar. Setelah itu beliau menyebutkan nama beberapa orang sahabat yang lain. (Shahih Muslim No.4396)
·         Hadis riwayat Jubair bin Muth`im Radhiyallahu’anhu:
Dari Muhammad bin Jubair bin Muth`im dari ayahnya bahwa seorang wanita pernah meminta sesuatu kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. kemudian beliau menyuruh wanita itu supaya kembali lagi kepada beliau di lain waktu. Lalu wanita itu bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana menurut engkau kalau aku nanti datang dan tidak menjumpaimu. Bapakku berkata: Tampaknya wanita itu bermaksud kematian. Beliau bersabda: Jika kamu nanti tidak menjumpaiku, maka temuilah Abu Bakar. (Shahih Muslim No.4398)
·         Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Sewaktu Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. sakit, beliau berkata kepadaku: Tolong panggilkan Abu Bakar dan saudara lelakimu sehingga aku dapat menulis surat (wasiat). Sesungguhnya aku merasa khawatir terhadap orang yang ambisius yang mengatakan: Aku adalah orang yang lebih berhak sementara Allah dan orang-orang mukmin enggan kecuali Abu Bakar. (Shahih Muslim No.4399)
·         Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Ketika seorang lelaki sedang menuntun seekor sapi miliknya yang sedang memikul beban, tiba-tiba sapi tersebut menoleh kepadanya dan berkata: Sesungguhnya aku diciptakan bukan untuk ini, melainkan untuk membajak tanah pertanian. Lalu para sahabat berseru: Maha Suci Allah! Karena merasa terheran-heran dan terkejut seekor sapi dapat berbicaRadhiyallahu’anhu Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Tetapi sesungguhnya aku, Abu Bakar dan Umar mempercayainya. Seterusnya Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu mengatakan: Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Ketika seorang penggembala sedang menggembalakan kambing-kambingnya, tiba-tiba ada seekor srigala menerkam dan membawa lari salah satu kambingnya. Lalu penggembala tadi mengejar srigala itu dan berhasil menyelamatkan kambingnya. Tiba-tiba saja srigala menoleh kepadanya dan berkata: Siapakah yang akan melindungi kambing-kambing itu pada hari binatang buas yaitu suatu hari yang tidak terdapat seorang penggembalapun selain aku? Lalu para sahabat kembali berseru: Maha Suci Allah! Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Sesungguhnya aku, Abu Bakar dan Umar mempercayainya. (Shahih Muslim No.4401)
2. Di antara keutamaan Umar bin Khathab Radhiyallahu’anhu
·         Hadis riwayat Ali Radhiyallahu’anhu:
Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu berkata: Jasad Umar bin Khathab Radhiyallahu’anhu dibaringkan di atas tempat tidurnya kemudian orang-orang mengerumuninya, mereka mendoakan, memuji dan menyalatkan sebelum diangkat (ke kuburnya) dan aku berada di antara mereka. Kemudian dia melanjutkan: Tidak ada yang menarik perhatianku kecuali dengan seorang lelaki yang menarik pundakku dari belakang, maka aku pun menoleh ke arahnya, ternyata dia adalah Ali yang turut berduka cita atas meninggalnya Umar. Kemudian dia berkata: Tidak ada orang yang lebih aku sukai ketika berjumpa dengan Allah dengan seperti amal perbuatannya daripada engkau, mudah-mudahan Allah menempatkanmu bersama dua orang sahabatmu. Dalam hal ini aku sering mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Saya datang bersama Abu Bakar dan Umar. Aku masuk surga bersama Abu Bakar dan Umar. Dan aku pun keluar bersama Abu Bakar dan Umar. Sungguh aku berharap semoga Allah berkenan mempertemukanmu dengan mereka. (Shahih Muslim No.4402)
·         Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Ketika sedang tidur, aku bermimpi melihat banyak orang sedang berkumpul dengan mengenakan pakaian yang beragam, ada yang menutupi sampai dada dan ada pula yang kurang dari itu, lalu lewatlah Umar bin Khathab dengan pakaian yang ia seret. Mereka bertanya: Bagaimana engkau menakwilkan mimpi itu wahai Rasulullah? Beliau menjawab: Agama. (Shahih Muslim No.4403)
·         Hadis riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu’anhu:
Dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam., beliau bersabda: Ketika sedang tidur, aku bermimpi melihat sebuah gelas besar berisi susu dihidangkan kepadaku. Lalu aku meminumnya hingga aku dapat menyaksikannya mengalir ke dalam kuku-kukuku kemudian sisa minumanku aku berikan kepada Umar bin Khathab. Para sahabat bertanya: Bagaimana engkau menakwilkan mimpi itu wahai Rasulullah? Beliau menjawab: Itu adalah ilmu. (Shahih Muslim No.4404)
·         Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Ketika sedang tidur, aku bermimpi melihat diriku berada di dekat sebuah sumur tua di mana terdapat sebuah timba. Kemudian aku mengambil air sumur itu sebanyak yang Allah kehendaki. Kemudian dipegang oleh Ibnu Abu Quhafah yang segera mengambil air sebanyak satu atau dua timba tetapi dalam pengambilan airnya terdapat kelemahan dan semoga Allah mengampuninya. Lalu timba tersebut berubah menjadi besar dan segera dipegang oleh Umar bin Khathab Radhiyallahu’anhu dan aku tidak pernah melihat seorang jenius pun dari umat manusia yang dapat mengambil air seperti pengambilan Umar bin Khathab Radhiyallahu’anhu hingga manusia dapat minum dengan puas beserta unta-unta mereka. (Shahih Muslim No.4405)
·         Hadis riwayat Abdullah bin Umar Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Aku bermimpi melihat diriku seakan-akan sedang mengambil air dengan timba yang berada di atas sebuah sumur tua. Kemudian datang Abu Bakar dan segera mengambil air sebanyak satu atau dua timba dengan pengambilan yang agak lemah, semoga Allah mengampuninya. Kemudian datang Umar dan mengambil air namun tiba-tiba timba tersebut berubah menjadi sebuah timba besar dan aku tidak pernah melihat seorang jenius pun dari umat manusia yang dapat menekuni pekerjaan seperti Umar hingga manusia dapat minum dengan puas dan menggiring unta-unta mereka ke kandang dalam keadaan puas minum. (Shahih Muslim No.4407)
·         Hadis riwayat Jabir bin Abdullah Radhiyallahu’anhu:
Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bahwa beliau bersabda: Aku masuk ke dalam surga dan melihat di dalamnya terdapat sebuah rumah atau sebuah istana lalu aku bertanya: Milik siapakah istana ini? Mereka menjawab: Milik Umar bin Khathab. Aku bermaksud memasukinya, namun segera teringat olehku kecemburuanmu. Mendengar itu seketika Umar menangis haru dan berkata: Wahai Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam., apakah orang seperti engkau dicemburui. (Shahih Muslim No.4408)
·         Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. beliau bersabda: Ketika tidur, tiba-tiba aku bermimpi melihat diriku berada di dalam surga dan menyaksikan seorang wanita sedang berwudu di samping sebuah istana. Aku lalu bertanya: Milik siapakah istana ini? Mereka menjawab: Milik Umar bin Khathab. Tiba-tiba saja aku teringat akan kecemburuan Umar. Maka aku pun pergi meninggalkan tempat itu. Lebih lanjut Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu mengatakan: Mendengar itu seketika Umar menangis sedang kami semua berada di majlis tersebut bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. kemudian Umar berkata: Demi Allah, wahai Rasulullah, apakah kepada engkau aku cemburu?. (Shahih Muslim No.4409)
·         Hadis riwayat Saad bin Abu Waqqash Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Umar meminta izin untuk menjumpai Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. di mana ketika itu ada beberapa orang wanita Quraisy bersama beliau sedang mengajak beliau bicara dan menanyakan banyak (persoalan) dengan suara keras. Ketika Umar minta izin masuk, mereka bergegas beranjak saling mendahului ke arah tabir. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. mengizinkan Umar untuk masuk sambil tersenyum. Lalu Umar berkata: Semoga Allah selalu menyenangkanmu wahai Rasulullah. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Aku terheran melihat perilaku wanita-wanita yang tadi berada di sisiku, ketika mendengar suaramu, mereka bergegas menuju ke balik tabir. Umar menyela: Engkaulah orang yang paling berhak untuk ditakuti, wahai Rasulullah. Kepada wanita-wanita tadi Umar berkata: Wahai wanita-wanita yang menjadi musuh dirinya sendiri, apakah kalian merasa takut kepadaku dan tidak merasa takut kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.? Mereka menjawab: Ya, karena kamu lebih kasar dan lebih keras daripada beliau. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. kemudian bersabda: Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, setan tidak akan pernah menemuimu sedang menelusuri suatu jalan kecuali ia akan menelusuri jalan selain jalanmu. (Shahih Muslim No.4410)
·         Hadis riwayat Umar Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Aku bertepatan dengan kehendak Tuhanku dalam tiga perkara; dalam perkara makam Ibrahim, dalam perkara hijab dan dalam perkara tawanan perang Badar. (Shahih Muslim No.4412)
·         Hadis riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Ketika Abdullah bin Ubay bin Salul meninggal dunia, anaknya Abdullah bin Abdullah datang menemui Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. meminta agar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. berkenan memberikan pakaiannya untuk digunakan mengkafani jenazah ayahnya. Beliau memenuhi permintaannya tersebut. Abdullah juga meminta agar beliau berkenan menyalatkan jenazah ayahnya. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pun berdiri hendak menyalatkan jenazah atasnya lalu Umar ikut berdiri dan menarik pakaian Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. seraya berkata: Wahai Rasulullah, apakah engkau akan menyalatkan jenazah ayahnya padahal Allah telah melarangmu untuk menyalatkannya? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Sebenarnya Allah telah memberikan pilihan kepadaku lalu beliau membaca ayat: Kamu memohonkan ampunan bagi mereka atau tidak kamu mohonkan ampunan bagi mereka adalah sama saja. Kendatipun kamu mohonkan ampunan bagi mereka berulang sampai tujuh puluh kali. Aku akan menambahnya lebih dari tujuh puluh kali. Umar berkata: Abdullah bin Ubay bin Salul itu orang munafik. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. tetap menyalatkan jenazah bukan orang Islam tersebut. Saat itulah Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung menurunkan firman-Nya: Dan janganlah kamu sekali-kali menyalatkan jenazah seorang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri di atas kuburnya. (Shahih Muslim No.4413)
3. Di antara keutamaan Usman Bin Affan Radhiyallahu’anhu
·         Hadis riwayat Abu Musa Al-Asy`ari Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Tatkala Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. berada dalam salah satu kebun Madinah sedang bersandar dengan menancapkan sebatang kayu antara air dan tanah tiba-tiba datang seseorang yang ingin menemui Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Beliau bersabda kepada pelayan: Bukakanlah pintu dan sampaikan kepadanya kabar gembira dengan memasuki surga. Orang tersebut ternyata adalah Abu Bakar. Aku pun membukakannya dan menyampaikan kabar gembira tentang surga. Tak lama kemudian datang lagi seseorang minta dibukakan. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Bukakanlah pintu dan sampaikan kabar gembira kepadanya mengenai surga. Aku beranjak dan ternyata orang tersebut adalah Umar. Aku pun membukakannya dan menyampaikan kabar gembira tentang surga. Kemudian datang lagi seseorang yang juga ingin dibukakan. Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. duduk dan bersabda: Bukakanlah pintu dan sampaikanlah kabar gembira tentang surga dengan musibah yang akan menimpa. Aku pun pergi menemui orang itu, ternyata dia adalah Usman bin Affan. Aku bukakan pintu untuknya dan menyampaikan kepadanya berita gembira tentang surga. Usman lalu berkata: Ya Allah, (berilah) kesabaran atau Allah-lah Yang Maha Penolong. (Shahih Muslim No.4416)
4. Di antara keutamaan Ali Bin Abu Thalib Radhiyallahu’anhu
·         Hadis riwayat Saad bin Abu Waqqash Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. berkata kepada Ali bin Abu Thalib: Sesungguhnya kedudukanmu terhadapku adalah seperti kedudukan Harun terhadap Musa, hanya saja tidak ada seorang nabi pun sesudahku. (Shahih Muslim No.4418)
·         Hadis riwayat Sahal bin Saad Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda ketika menjelang perang Khaibar: Sungguh akan aku berikan bendera ini kepada seorang lelaki yang akan Allah berikan kemenangan di bawah pimpinannya yang mencintai Allah dan Rasul-Nya dan juga dicintai Allah dan Rasul-Nya. Pada malam hari orang-orang ramai membicarakan tentang siapakah orang yang akan diberi bendera itu. Keesokan paginya mereka menghadap Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dan semua berharap agar diberi bendera tersebut. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bertanya: Di manakah Ali bin Abu Thalib? Mereka menjawab: Dia sedang mengeluhkan kedua matanya yang sakit, wahai Rasulullah. Lalu mereka diutus untuk menemuinya dan mengajaknya ke hadapan beliau. Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. meludahi kedua matanya serta mendoakan sehingga sembuh seakan-akan tidak merasakan sakit sebelumnya. Selanjutnya Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. memberikan bendera itu kepadanya. Ali berkata: Wahai Rasulullah, aku akan memerangi mereka sampai mereka seperti kita. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Berangkatlah dengan tenang sampai kamu tiba di daerah mereka, lalu ajaklah mereka untuk memeluk Islam serta beritahukan kepada mereka hak Allah yang diwajibkan atas mereka. Demi Allah, Allah memberikan petunjuk kepada seseorang melalui kamu adalah lebih baik bagimu daripada memiliki unta merah (harta orang arab yang paling berharga). (Shahih Muslim No.4423)
·         Hadis riwayat Salamah bin Akwa` Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Pada perang Khaibar, Ali bin Abu Thalib Radhiyallahu’anhu telah tertinggal dari pasukan Nabi Shallallahu alaihi wassalam. karena terserang penyakit mata. Dia berkata: Aku tertinggal dari pasukan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Akhirnya Ali keluar menyusul Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Pada waktu sore di mana keesokan paginya Allah memberikan kemenangan kepada pasukan Islam, Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Sungguh akan aku berikan bendera ini atau bendera ini akan dipegang besok oleh seorang yang dicintai Allah dan Rasul-Nya serta mencintai Allah dan Rasul-Nya. Mudah-mudahan saja Allah memberikan kemenangan padanya. Tiba-tiba kami bertemu dengan Ali dan hilanglah harapan kami untuk diberi bendera tersebut. Para sahabat berkata: Inilah Ali. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. lalu memberikan bendera tersebut kepada Ali. Dan akhirnya Allah memberikan kemenangan padanya. (Shahih Muslim No.4424)
·         Hadis riwayat Sahal bin Saad Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. mendatangi rumah Fatimah dan tidak menjumpai Ali di dalamnya. Beliau lalu bertanya kepada Fatimah: Di mana putra pamanmu? Fatimah menjawab: Telah terjadi sesuatu antara aku dan dia lalu memarahiku dan keluar sehingga tidak tidur siang di sini. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. berkata kepada seorang sahabat: Carilah di mana dia! Kemudian dia datang lagi dan berkata: Wahai Rasulullah, Ali sedang tidur di dalam mesjid. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. lalu mendatanginya sementara Ali tengah berbaring dengan sorban yang terjatuh dari sisinya sehingga mengenai debu. Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. membersihkan debu darinya seraya berkata: Bangun wahai Abu Turab! Bangun wahai Abu Turab!. (Shahih Muslim No.4426)
5. Di antara keutamaan Saad bin Abu Waqqash Radhiyallahu’anhu
·         Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Pada suatu malam Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. merasa sulit tidur lalu beliau berkata sendiri: Kalau saja pada malam hari ini ada seorang sahabatku yang saleh sudi menjagaku. Aisyah berkata: Tiba-tiba kami mendengar suara ayunan pedang. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bertanya: Siapa ini? Ia menjawab: Saad bin Abu Waqqash wahai Rasulullah, aku datang untuk menjagamu. Aisyah berkata: Sesaat kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. tertidur sampai Aku mendengar suara dengkurnya. (Shahih Muslim No.4427)
·         Hadis riwayat Ali bin Abu Thalib Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. tidak pernah berkata dengan menyebut kedua orang tuanya kepada seorang pun kecuali kepada Saad bin Malik karena pada perang Uhud, Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pernah berkata kepadanya: Tebusanmu ayah dan ibuku, panahlah!. (Shahih Muslim No.4429)
·         Hadis riwayat Saad bin Abu Waqqash Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pernah berkata kepadaku dengan menyebut kedua orang tuanya pada hari pertempuran Uhud. (Shahih Muslim No.4430)
6. Di antara keutamaan Thalhah Radhiyallahu’anhu dan Zubair Radhiyallahu’anhu
·         Hadis riwayat Thalhah Radhiyallahu’anhu dan Saad Radhiyallahu’anhu:
Dari Abu Usman ia berkata: Tidak ada yang tinggal bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pada hari di mana beliau berperang selain Thalhah dan Saad. Secara langsung keduanya menceritakan itu kepadaku. (Shahih Muslim No.4435)
·         Hadis riwayat Jabir bin Abdullah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menganjurkan orang-orang untuk ikut dalam perang Khandaq lalu Zubair langsung menyambut anjuran itu. Beliau menganjurkan kepada mereka lagi lalu Zubair segera menyambutnya. Kemudian beliau sekali lagi menganjurkan kepada mereka, dan Zubair pun menyambutnya. Nabi Shallallahu alaihi wassalam. lalu bersabda: Setiap nabi itu memiliki seorang pembela, dan pembelaku ialah Zubair. (Shahih Muslim No.4436)
·         Hadis riwayat Abdullah bin Zubair Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Aku dan Umar bin Abu Salamah pada perang Khandaq bersama dengan beberapa orang wanita sedang berada di bangunan tinggi milik Hasan. Sesekali dia membungkukkan badannya supaya aku dapat melihat (pasukan Islam) dan sesekali giliranku yang membungkukkan badanku supaya ia dapat melihat mereka. Saat itu aku dapat melihat ayahku yang lewat dengan menunggang kudanya menuju ke kaum Bani Quraizhah. Kata perawi: Abdullah bin Urwah memberitahukanku dari Abdullah bin Zubair dan berkata: Aku lalu menuturkan hal itu kepada ayahku. Ayahku bertanya: Dan engkau melihatku, wahai anakku? Aku menjawab: Ya. Beliau berkata pula: Ingatlah, demi Allah! Pada waktu itu Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. telah berkata kepadaku dengan menyebutkan kedua orang tuanya kemudian ia berkata: Demi ayah dan ibuku sebagai jaminan. (Shahih Muslim No.4437)
·         Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu:
Dari Urwah bin Zubair ia berkata: Aisyah berkata kepadaku: Demi Allah, kedua orang tuamu adalah termasuk: Orang-orang yang tetap memenuhi perintah Allah dan Rasul, setelah mereka mendapatkan luka. (Shahih Muslim No.4440)
7. Di antara keutamaan Abu Ubaidah bin Jarrah Radhiyallahu’anhu
·         Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Sesungguhnya setiap umat itu memiliki seorang kepercayaan dan sesungguhnya orang kepercayaan kita wahai umatku ialah Abu Ubaidah bin Jarrah Radhiyallahu’anhu. (Shahih Muslim No.4442)
·         Hadis riwayat Hudzaifah bin Yaman Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Satu hari penduduk Najran datang kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. lalu mereka berkata: Wahai Rasulullah! Utuslah kepada kami seseorang yang dapat dipercaya! Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Aku akan mengutus kepada kalian seseorang yang dapat dipercaya, benar-benar dapat dipercaya, benar-benar bisa dipercaya. Orang-orang segera saling mengharapkan kedudukan itu. Huzaifah bin Yaman berkata: Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. akhirnya mengutus Abu Ubaidah bin Jarrah Radhiyallahu’anhu. (Shahih Muslim No.4444)
8. Di antara keutamaan Hasan dan Husain Radhiyallahu’anhu
·         Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bahwa sesungguhnya beliau pernah berdoa untuk Hasan: Ya Allah! Sesungguhnya aku sangat mencintainya, maka cintailah dia dan cintailah orang yang mencintainya. (Shahih Muslim No.4445)
·         Hadis riwayat Barra’ bin Azib Radhiyallahu’anhu dia berkata:
Aku pernah menyaksikan Hasan bin Ali berada dalam pelukan Nabi Shallallahu alaihi wassalam., beliau berdoa: Ya Allah! Sesungguhnya aku sangat mencintainya, maka cintailah dia. (Shahih Muslim No.4447)
9. Keutamaan-keutamaan Zaid bin Haritsah Radhiyallahu’anhu dan Usamah bin Zaid Radhiyallahu’anhu
·         Hadis riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu’anhu:
Bahwa ia pernah berkata: Kami tidak memanggil Zaid bin Haritsah kecuali dengan panggilan Zaid bin Muhammad sampai turun ayat Alquran berikut ini: Panggillah mereka (anak-anak angkat itu) dengan memakai nama bapak-bapak mereka, itulah yang lebih adil di sisi Allah. (Shahih Muslim No.4451)
·         Hadis riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. mengirim satu pasukan tentara lalu mengangkat Usamah bin Zaid sebagai pemimpin mereka. Orang-orang kemudian banyak yang mencela kepemimpinannya. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. segera bangkit seraya bersabda: Apabila kalian mencela kepemimpinannya berarti kalian juga telah mencela kepemimpinan ayahnya sebelum ini. Demi Allah, dia adalah orang yang berhak memegang kepemimpinan karena orang itu harus sebagai orang yang paling aku cintai dan sesungguhnya orang ini adalah termasuk orang yang paling aku cintai sesudahnya. (Shahih Muslim No.4452)
10. Di antara keutamaan Abdullah bin Jakfar Radhiyallahu’anhu
·         Hadis riwayat Abdullah bin Jakfar Radhiyallahu’anhu:
Dari Abdullah bin Abu Mulaikah bahwa Abdullah bin Jakfar berkata kepada Ibnu Zubair Radhiyallahu’anhu: Ingatkah kamu ketika kita yaitu saya, kamu dan Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu bertemu dengan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.? Ibnu Zubair menjawab: Ya, beliau menggendong kami dan meninggalkanmu. (Shahih Muslim No.4454)
·         Hadis riwayat Abdullah bin Jakfar Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Apabila Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. kembali dari suatu perjalanan, beliau biasa disambut oleh anak-anak anggota keluarganya. Satu hari beliau pulang dari bepergian dan aku lebih dahulu menyambut beliau, lalu aku digendong beliau. Kemudian salah seorang anak Fatimah menyambutnya, dia pun digendong di belakang. Kemudian kami bertiga memasuki kota Madinah di atas binatang tunggangan. (Shahih Muslim No.4455)
11. Di antara keutamaan Khadijah Radhiyallahu’anhu ummul mukminin
·         Hadis riwayat Ali bin Abu Thalib Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Saya pernah mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Sebaik-baik wanita ialah Maryam binti Imran. Sebaik-baik wanita ialah Khadijah binti Khuwailid. (Shahih Muslim No.4458)
·         Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Jibril datang kepada Nabi Shallallahu alaihi wassalam. dan berkata: Wahai Rasulullah, ini Khadijah datang kepada engkau dengan membawa bejana berisi lauk pauk atau makanan atau minuman. Apabila ia datang kepadamu, sampaikanlah salam kepadanya dari Tuhannya Yang Maha Mulia lagi Maha Agung dan juga dariku dan kabarkanlah berita gembira kepadanya mengenai sebuah rumah di surga yang terbuat dari mutiara di dalamnya tidak ada keributan dan kesusahan. (Shahih Muslim No.4460)
·         Hadis riwayat Abdullah bin Abu Aufa Radhiyallahu’anhu:
Dari Ismail ia berkata: Aku bertanya kepada Abdullah bin Abu Aufa: Apakah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pernah menyampaikan kabar gembira kepada Khadijah dengan sebuah rumah di surga? Dia menjawab: Betul. Beliau pernah menyampaikan kabar gembira kepada istrinya itu dengan sebuah rumah di surga yang terbuat dari mutiara di dalamnya tidak ada hiruk-pikuk dan kesusahan. (Shahih Muslim No.4461)
·         Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pernah menyampaikan kabar gembira kepada Khadijah binti Khuwailid tentang sebuah rumah di surga. (Shahih Muslim No.4462)
·         Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Halah binti Khuwailid, saudara perempuan Khadijah, meminta izin masuk menemui Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. tiba-tiba beliau teringat kembali akan gaya Khadijah setiap kali ia meminta izin masuk. Maka beliau sangat senang sekali dengan kedatangan saudara perempuan Khadijah tersebut. Beliau lalu berdoa untuknya dan berkata: Mari silakan, wahai Halah binti Khuwailid. Lantas rasa cemburuku timbul. Maka aku katakan kepada beliau: Apa yang membuatmu teringat pada seorang wanita Quraisy yang sudah nenek-nenek dan sudah ompong yang telah meninggal untuk selamanya? Bukankah Allah telah memberikan ganti yang lebih baik darinya. (Shahih Muslim No.4467)
12. Di antara keutamaan Aisyah Radhiyallahu’anhu
·         Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pernah bersabda: Tiga malam aku bermimpi melihat kamu. Malaikat datang kepadaku mengantarkanmu dengan memakai sepotong baju sutera seraya berkata: Inilah istrimu. Ketika aku buka wajahmu, ternyata itu memang benar-benar kamu. Lalu aku katakan: Kalau itu memang datang dari sisi Allah, maka Allah pasti akan menjadikannya kenyataan. (Shahih Muslim No.4468)
·         Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pernah berkata kepadaku: Sesungguhnya aku tahu saat kamu sedang senang kepadaku, dan saat kamu sedang marah kepadaku. Aku bertanya: Dari mana engkau mengetahui hal itu? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Sebab kalau kamu sedang senang padaku, maka kamu akan mengatakan: Tidak, demi Tuhan Muhammad tetapi kalau kamu sedang marah, maka kamu akan mengatakan: Tidak, demi Tuhan Ibrahim. Aku katakan: Benar itu, wahai Rasulullah. Demi Allah, aku hanya meninggalkan namamu. (Shahih Muslim No.4469)
·         Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa ia pernah bermain-main dengan beberapa kawan perempuannya di hadapan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Aisyah berkata: Tiba-tiba kawan-kawanku mendekati aku karena mereka ingin bersembunyi dari rasa malu kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Beliau kemudian menyuruh mereka untuk menemuiku. (Shahih Muslim No.4470)
·         Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa orang-orang menanti-nantikan untuk memberikan hadiah pada waktu Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. berada di rumah Aisyah. Mereka melakukan hal itu untuk mendapatkan keridaan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.. (Shahih Muslim No.4471)
·         Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu, istri Nabi Shallallahu alaihi wassalam., ia berkata:
Beberapa orang istri Nabi Shallallahu alaihi wassalam. mengutus Fatimah binti Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. untuk menemui beliau. Lalu Fatimah meminta izin masuk, sedang Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. masih bersamaku dalam selimut. Lalu beliau mengizinkannya, kemudian Fatimah berkata: Wahai Rasulullah! Sesungguhnya istri-istrimu yang lain mengutusku untuk menemuimu, mereka meminta keadilan seperti yang engkau berikan kepada putri Abu Quhafah. Saat itu aku hanya diam saja. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. berkata kepada Fatimah: Wahai putriku! Tidakkah kamu menyukai apa yang aku sukas.i? Fatimah menjawab: Benar. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. berkata lagi: Maka cintailah istriku yang satu ini. Mendengar perkataan ayahnya tersebut, Fatimah lalu segera beranjak meninggalkan Rasulullah untuk kembali kepada para istri beliau yang lain dan mengabarkan kepada mereka apa yang telah ia katakan dan apa yang telah dikatakan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. kepadanya. Lalu mereka berkata kepadanya: Kami merasa kamu belum berbuat sesuatu apapun untuk kami, maka kembalilah menghadap Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dan katakan kepada beliau: Sesungguhnya istri-istrimu yang lain sangat mendambakan keadilan seperti yang engkau perlihatkan kepada putri Abu Quhafah itu. Fatimah menjawab: Demi Allah aku tidak mau mengajak bicara beliau tentang Aisyah selama-lamanya. Aisyah berkata: Lalu istri-istri Nabi Shallallahu alaihi wassalam. itu menyuruh Zainab binti Jahsy Radhiyallahu’anhu, istri Nabi dan dialah yang menandingiku di antara mereka untuk merebut kedudukan di hati Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam., dan aku tidak pernah melihat seorang wanita pun selain Zainab yang lebih baik dalam beragama, lebih bertakwa kepada Allah, lebih jujur bicaranya, paling kuat bersilaturahmi, paling banyak bersedekah dan paling sering mengalami cobaan dalam dirinya dalam melakukan pekerjaan untuk bersedekah dan mendekatkan diri kepada Allah kecuali perilaku mudah emosi dan marah yang ada pada dirinya namun ia cepat kembali (tenang). Ia berkata: Lalu Zainab meminta izin menemui Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. yang pada waktu itu beliau sedang (tidur) bersama Aisyah dalam selimutnya seperti saat Fatimah menemuinya. Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. mempersilakannya, dan Zainab pun berkata: Wahai Rasulullah! Sesungguhnya istri-istrimu yang lain mengutusku untuk menemuimu, mereka meminta keadilan seperti yang engkau berikan kepada putri Abu Quhafah. Aisyah berkata: Kemudian ia menyinggung tentang diriku dan melampaui batas, namun aku tetap memandang Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dan melihat ke arah mata beliau apakah beliau mengizinkan aku untuk ikut berbicaRadhiyallahu’anhu Aisyah melanjutkan: Zaenab tetap tidak beranjak sampai aku ketahui bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. sudah tidak merasa keberatan kalau aku membela diri. Aisyah melanjutkan: Ketika aku menyinggungnya dan terus tidak memberi kesempatan sedikitpun padanya sampai aku selesai membalasnya. Aisyah melanjutkan: Lalu Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. tersenyum dan berkata: Ia memang benar-benar putri Abu Bakar. (Shahih Muslim No.4472)
·         Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu:
Apabila Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. sedang merasa gundah, beliau akan bertanya-tanya: Di manakah aku hari ini, di manakah aku esok hari, karena merasa lama menunggu hari giliran Aisyah. Aisyah melanjutkan: Ketika pada hari giliranku Allah mencabut nyawa beliau yang masih berada dalam pelukanku. (Shahih Muslim No.4473)
·         Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. apabila hendak melakukan perjalanan, beliau selalu mengadakan undian di antara istri-istrinya, lalu keluarlah undian tersebut untuk Aisyah dan Hafshah sehingga mereka berdua berangkat bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Dan pada malam hari, Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. berjalan bersama Aisyah untuk bercakap-cakap dengannya. Suatu kali berkatalah Hafshah kepada Aisyah: Maukah kamu malam ini menunggangi untaku dan aku menunggangi untamu sehingga kamu dapat melihat begitu juga aku. Aisyah menjawab: Baiklah. Maka Aisyah lalu menunggangi unta milik Hafshah dan Hafshah menunggangi unta Aisyah. Lalu datanglah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menghampiri unta milik Aisyah yang ditunggangi oleh Hafshah kemudian mengucapkan salam dan berjalan bersamanya sampai mereka turun berhenti. Tiba-tiba Aisyah merasa kehilangan Rasulullah dan merasa cemburu. Ketika mereka turun berhenti, mulailah Aisyah menendangkan kakinya ke tumbuh-tumbuhan izkhir yang harum baunya sambil berkata: Ya Tuhanku! Semoga ada kalajengking atau ular yang menggigitku sedang aku tidak dapat mengatakan sesuatu apapun kepada rasul-Mu. (Shahih Muslim No.4477)
·         Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Keutamaan Aisyah atas wanita-wanita lain adalah seperti keutamaan tsarid (bubur daging dan roti) atas makanan yang lainnya. (Shahih Muslim No.4478)
·         Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Nabi Shallallahu alaihi wassalam. pernah berkata kepadanya: Sesungguhnya malaikat Jibril mengucapkan salam kepadamu. Aisyah berkata: Lalu aku menjawab: Wa alaihissalam wa rahmatullahi (Semoga keselamatan serta rahmat Allah selalu terlimpahkan atasnya). (Shahih Muslim No.4479)
13. Cerita tentang Ummu Zara` Radhiyallahu’anhu
·         Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Pernah sebelas orang wanita duduk berkumpul saling berjanji dan bersepakat untuk tidak menutup-nutupi keadaan suami-suami mereka. Wanita pertama mengatakan: Suamiku seperti daging unta yang kurus berada di puncak gunung yang sukar didaki, tidak datar sehingga mudah dilalui dan tidak juga gemuk sehingga dapat dipindah-pindahkan. Wanita kedua mengatakan: Suamiku, aku terpaksa tidak dapat menuturkan mengenai keadaannya karena aku khawatir tidak dapat meninggalkannya. Jika aku menyebutkan sama halnya aku mengungkapkan rahasia aibnya. Wanita ketiga mengatakan: Suamiku berperawakan tinggi sekali. Jika aku berbicara maka aku akan diceraikannya dan jika aku diam aku pun akan dibiarkannya tanpa dicerai dan dikawinkan (muallaqah). Wanita keempat mengatakan: Suamiku seperti suasana malam di wilayah Tihamah, tidak panas dan tidak juga terlalu dingin, tidak menakutkan dan tidak juga membosankan. Wanita kelima mengatakan: Suamiku apabila sudah memasuki rumah, maka dia langsung tertidur nyenyak dan apabila keluar rumah dia seperti seekor singa tanpa menanyakan sesuatu apapun yang bukan termasuk urusannya. Wanita keenam mengatakan: Suamiku apabila makan, maka ia makan banyak sekali dengan bermacam jenis lauk dan jika minum maka semua sisa minuman akan diteguknya. Dan jika tidur dia akan berselimut tanpa mendekati diriku sehingga ia dapat merasakan nikmatnya kebersamaan. Wanita ketujuh mengatakan: Suamiku adalah orang yang tidak mengetahui kepentingan dirinya atau lemah syahwat serta tergagap-gagap bicaranya, setiap obat yang diminum tidak dapat menyembuhkan. Di samping itu dia juga orang yang mudah melukai dan memukul. Wanita kedelapan mengatakan: Suamiku beraroma wangi seperti zarnab dan sentuhannya selembut sentuhan seekor kelinci. Wanita kesembilan mengatakan: Suamiku adalah seorang terhormat, berpostur tinggi dan sangat dermawan, berumah dekat dengan tempat pertemuan. Wanita kesepuluh mengatakan: Suamiku adalah seorang pemilik unta yang banyak yang selalu menderum dan jarang sekali bergembala di padang rumput. Unta-unta tersebut jika mendengar suara alat musik kecapi, mereka merasa bahwa sebentar lagi mereka akan disembelih. Dan wanita yang kesebelas mengatakan: Suamiku bernama Abu Zara`. Tahukah kamu siapakah Abu Zara`? Dialah yang memberiku perhiasan anting-anting dan memberiku makan sehingga aku kelihatan gemuk dan selalu membuatku gembira sehingga aku merasa senang. Dia mendapati diriku dari keluarga tidak mampu yang tinggal di lereng bukit lalu mengajakku tinggal di daerah peternakan kuda dan unta dan dia juga seorang petani. Aku tidak pernah dicela bila berbicara di sisinya dan bila tidur aku dapat tidur dengan nyenyak sampai pagi. Dan bila minum aku dapat minum sampai puas. Lalu Ummu Abu Zara`, tahukah kamu siapakah Ummu Abu Zara`? Dia memiliki kantong-kantong bahan makanan yang besar-besar dan rumahnya sangat luas. Ibnu Abu Zara`, tahukah kamu siapakah Ibnu Abu Zara`? Dia memiliki tempat tidur laksana pedang yang dicabut dari sarungnya. Dia sudah merasa kenyang dengan hanya memakan sebelah kaki seekor anak kambing. Putri Abu Zara`, tahukah kamu siapakah putri Abu Zara` itu? Ia adalah seorang yang amat patuh terhadap kedua orang tuanya. Tubuhnya gemuk dan suka menimbulkan rasa iri tetangganya. Budak perempuan Abu Zara`, tahukah kamu siapakah budak perempuan Abu Zara`? Ia tidak pernah menyebarkan rahasia pembicaraan kami dan tidak menyia-nyiakan persediaan makanan kami serta tidak pernah mengotori rumah kami seperti sarang burung. Ia (sang istri) melanjutkan: Suatu hari Abu Zara` keluar dengan membawa bejana-bejana susu yang akan dijadikan mentega lalu bertemu dengan seorang wanita bersama kedua anaknya yang seperti dua ekor anak singa bermain dengan dua buah delima di bawah pinggang ibunya. Setelah itu aku diceraikannya demi untuk menikahi wanita tersebut. Lalu aku menikah lagi dengan seorang lelaki terhormat serta dermawan. Ia menunggangi seekor kuda yang sangat cepat larinya sambil membawa sebatang tombak dan memperlihatkan kepadaku kandang ternak yang penuh dengan unta, sapi dan kambing serta memberikanku sepasang dari setiap jenis binatang ternak tersebut. Dia berkata: Makanlah wahai Ummu Zara` dan bawalah untuk keluargamu. Kalau kukumpulkan semua pemberiannya pasti tidak akan mencapai harga tempat minum paling kecil milik Abu Zarra`. Aisyah berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda kepadaku: Aku terhadapmu adalah seperti Abu Zara` terhadap Ummu Zara`. (Shahih Muslim No.4481)
14. Di antara keutamaan Fatimah Radhiyallahu’anhu, putri Nabi Shallallahu alaihi wassalam.
·         Hadis riwayat Miswar bin Makhramah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa dia pernah mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda dari atas mimbar: Sesungguhnya keluarga Bani Hisyam bin Mughirah meminta restu kalau mereka akan menikahkan putri mereka dengan Ali bin Abu Thalib. Tentu saja aku tidak merestui, aku tidak merestui, sekali lagi aku tidak merestui kecuali jika Ali bin Abu Thalib berkenan menceraikan putriku terlebih dahulu kemudian menikahi putri mereka tersebut. Karena putriku adalah bagian dari diriku, apa yang menggangguku akan mengganggunya dan apa yang menyakitkan aku akan menyakitkan dirinya. (Shahih Muslim No.4482)
·         Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. memanggil putrinya Fatimah Radhiyallahu’anhu, kemudian beliau membisikkan sesuatu kepadanya sehingga ia pun menangis kemudian beliau membisikkannya lagi sampai ia tertawa. Setelah itu Aisyah berkata: Aku bertanya kepada Fatimah: Apakah yang dibisikkan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. itu kepadamu sehingga kamu menangis, kemudian apa lagi yang dibisikkan kepada kamu sehingga kamu tertawa? Fatimah menjawab: Beliau membisikkan kepadaku untuk mengabarkan kepadaku berita kemangkatannya lalu aku pun menangis kemudian beliau membisikkan lagi kepadaku untuk mengabarkan kepadaku bahwa aku adalah orang yang pertama kali menyusul beliau dari keluarganya lalu aku pun tertawa. (Shahih Muslim No.4486)
15. Di antara keutamaan Ummul Mukminin Ummu Salamah Radhiyallahu’anhu
·         Hadis riwayat Usamah bin Zaid Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Aku pernah diberitahukan bahwa malaikat Jibril as. suatu kali mendatangi Nabi Shallallahu alaihi wassalam. ketika Ummu Salamah sedang berada di sisi beliau. Ia berkata: Lalu mulailah ia bercakap-cakap kemudian beranjak pergi. Lalu bertanyalah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. kepada Ummu Salamah: Siapakah orang ini? Ummu Salamah menjawab: Ini adalah Dihyah. Ia melanjutkan: Lalu Ummu Salamah berkata: Demi Allah, aku sama sekali tidak menyangka dia kecuali sebagai dia (Jibril) sampai aku mendengar khutbah Nabi Shallallahu alaihi wassalam. yang mengabarkan berita kami. (Shahih Muslim No.4489)
16. Di antara keutamaan Ummul Mukminin, Zainab Radhiyallahu’anhu
·         Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu, Ummul Mukminin, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Orang yang paling cepat di antara kamu sekalian menyusul aku adalah orang yang paling panjang tangannya di antara kamu. Aisyah melanjutkan: Lalu mereka berlomba menjadi orang yang paling panjang tangan di antara mereka semua. Ternyata yang paling panjang tangannya di antara kami ialah Zainab sebab ia suka bekerja dengan tangannya sendiri dan suka memberikan sedekah. (Shahih Muslim No.4490)
17. Di antara keutamaan Ummu Sulaim Radhiyallahu’anhu, Ummu Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu dan Bilal Radhiyallahu’anhu
·         Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Nabi Shallallahu alaihi wassalam. tidak pernah memasuki (rumah) untuk menemui seorang wanitapun selain istri-istri beliau kecuali Ummu Sulaim. Karena beliau pernah masuk menemuinya, lalu hal itu ditanyakan kepada beliau kemudian beliau menjawab: Sesungguhnya aku merasa kasihan kepadanya, karena saudaranya terbunuh sewaktu bersamaku. (Shahih Muslim No.4493)
·         Hadis riwayat Jabir bin Abdullah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Aku pernah diperlihatkan surga lalu aku melihat istri Abu Thalhah kemudian aku mendengar suara gesekan benda-benda kering di hadapanku dan ternyata itu adalah (suara langkah) Bilal. (Shahih Muslim No.4495)
18. Di antara keutamaan Bilal Radhiyallahu’anhu
·         Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Selesai salat Subuh, Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bertanya kepada Bilal: Wahai Bilal! Ceritakan kepadaku tentang perbuatan yang paling bermanfaat yang telah kamu lakukan setelah memeluk Islam. Karena semalam aku mendengar suara langkah sandalmu di depanku dalam surga. Bilal berkata: Aku tidak pernah melakukan suatu amalan yang paling bermanfaat setelah memeluk Islam selain aku selalu berwudu dengan sempurna pada setiap waktu malam dan siang kemudian melakukan salat sunat dengan wuduku itu sebanyak yang Allah kehendaki. (Shahih Muslim No.4497)
19. Di antara keutamaan-keutamaan Abdullah bin Masud Radhiyallahu’anhu dan ibunya
·         Hadis riwayat Abu musa Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Satu hari aku dan saudara lelakiku telah tiba dari Yaman lalu kami tinggal bersama untuk beberapa waktu. Kami tidak melihat Ibnu Masud dan ibunya kecuali sebagai termasuk anggota keluarga Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. karena mereka sering masuk dan menemani beliau. (Shahih Muslim No.4499)
·         Hadis riwayat Abdullah bin Masud Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Berdasarkan bacaan siapakah kamu menyuruhku membaca karena sesungguhnya aku pernah membacakan tujuh puluh sekian surah di hadapan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dan para sahabat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pun sudah mengetahui bahwa akulah yang lebih mengetahui daripada mereka tentang Alquran. Seandainya aku mengetahui bahwa ada seseorang yang lebih mengetahui daripada aku, maka pasti aku akan pergi kepadanya. Selanjutnya Syaqiq mengatakan: Aku kemudian duduk mengikuti pengajian para sahabat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassalam. namun aku tidak mendengar seorang pun yang menyangkal dan mencelanya. (Shahih Muslim No.4502)
·         Hadis riwayat Abdullah bin Amru Radhiyallahu’anhu:
Dari Masruq ia berkata: Kami mendatangi Abdullah bin Amru dan bercakap-cakap dengannya. Ia berkata lagi: Ibnu Numer juga sedang bersamanya di sana. Lalu suatu hari kami membicarakan tentang Abdullah bin Masud Radhiyallahu’anhu Kemudian Abdullah bin Amru mengatakan: Sesungguhnya kamu telah membicarakan tentang seorang lelaki yang selalu aku senangi setelah aku mendengar sesuatu tentangnya dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. yaitu aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Ambillah (belajarlah) Alquran dari empat orang yaitu dari Ibnu Ummu Abid Radhiyallahu’anhu, beliau memulai dengan menyebutnya pertama kali, Muaz bin Jabal Radhiyallahu’anhu, Ubay bin Kaab Radhiyallahu’anhu serta dari Salim Radhiyallahu’anhu, budak Abu Hudzaifah bin Yaman Radhiyallahu’anhu. (Shahih Muslim No.4504)
20. Di antara keutamaan Ubay bin Kaab Radhiyallahu’anhu dan beberapa orang Ansar yang lain
·         Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu berkata:
Pada masa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Alquran telah dikumpulkan oleh empat orang yang semuanya berasal dari kaum Ansar yaitu, Muaz bin Jabal Radhiyallahu’anhu, Ubai bin Kaab Radhiyallahu’anhu, Zaid bin Tsabit Radhiyallahu’anhu dan Abu Zaid Radhiyallahu’anhu. (Shahih Muslim No.4507)
21. Di antara keutamaan Saad bin Muaz Radhiyallahu’anhu
·         Hadis riwayat Jabir bin Abdullah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Ketika jenazah Saad bin Muaz Radhiyallahu’anhu masih berada di hadapan mereka berguncanglah arsy Tuhan Yang Maha Pengasih karenanya. (Shahih Muslim No.4511)
·         Hadis riwayat Barra’ ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pernah dihadiahkan sepotong pakaian sutra lalu mulailah para sahabat saling memegangnya dan terkagum akan kelembutannya. Beliau lalu bersabda: Apakah kalian mengagumi kelembutan pakaian sutra ini, sesungguhnya sapu tangan milik Saad bin Muaz Radhiyallahu’anhu di surga adalah lebih baik dan dan lebih lembut dari pakaian sutra ini. (Shahih Muslim No.4514)
·         Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pernah dihadiahkan sepotong jubah yang terbuat dari sutra tipis, beliau sebelumnya telah melarang memakai pakaian sutra, lalu para sahabat mengagumi jubah itu. Beliau kemudian bersabda: Demi Zat yang jiwa Muhammad berada dalam genggaman tangan-Nya, sesungguhnya sapu tangan Muaz Radhiyallahu’anhu di surga lebih bagus dari jubah ini. (Shahih Muslim No.4515)
22. Di antara keutamaan Abdullah bin Amru bin Hiram Radhiyallahu’anhu, orang tua Jabir bin Abdullah Radhiyallahu’anhu
·         Hadis riwayat Jabir bin Abdullah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Setelah peristiwa perang Uhud, orang tuaku didatangkan dalam keadaan terbungkus sekujur tubuhnya karena jasadnya telah tercabik-cabik. Ketika aku bermaksud mengangkat kain yang membungkusnya, orang-orang segera melarangku, kemudian aku hendak mengangkat kain pembungkus itu lagi dan orang-orang kaumku tetap melarangku. Akhirnya Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. sendiri yang mengangkat kain pembungkus itu atau beliau memerintahkan untuk diangkat lalu diangkatlah kain itu. Tiba-tiba beliau mendengar suara tangisan atau jeritan seorang wanita, lalu beliau bertanya: Siapakah itu? Mereka menjawab: Putri Amru atau saudara perempuan Amru. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. berkata: Mengapa ia menangis, padahal para malaikat sedang menaungi dengan sayap-sayapnya sampai dia diangkat. (Shahih Muslim No.4517)
23. Di antara keutamaan Abu Zar Radhiyallahu’anhu
·         Hadis riwayat Abu Zar Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Kami meninggalkan kaum kami, Ghifar, karena mereka menghalalkan bulan haram. Aku keluar bersama saudara lelakiku yang bernama Unais dan ibuku kemudian kami singgah ke rumah paman kami. Dia sangat menghormati kami dan memperlakukan kami dengan baik sekali sehingga kaum pamanku merasa dengki dengan kami. Mereka berkata kepada pamanku: Sesungguhnya kamu jika keluar dari keluargamu, maka Unais akan kembali kepada mereka. Pamanku datang dan mengatakan apa yang telah dikatakan kepadanya. Aku katakan: Kamu sungguh telah merusak kebaikanmu yang telah berlalu dan setelah ini tidak ada lagi kompromi denganmu. Lalu kami menghampiri unta kami dan segera menungganginya sedang paman kami dengan bertutupkan pakaian tampak mulai menangis. Kemudian kami berangkat pergi sampai tiba di Mekah. Kemudian Unais segera menggadaikan beberapa ekor unta milik kami dan beberapa ekor lain sejenisnya, keduanya datang menemui seorang dukun yang memberikan pilihan kepada Unais. Unais kemudian menemui kami kembali dengan beberapa ekor unta kami beserta yang sejenisnya. Kemudian katanya melanjutkan: Wahai anak saudaraku, aku sungguh telah salat terlebih dahulu selama tiga tahun sebelum menemui Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Aku bertanya: Untuk siapa? Dia menjawab: Untuk Allah. Aku bertanya lagi: Ke mana kamu menghadap? Dia menjawab: Aku menghadap ke arah yang ditunjuki Tuhanku. Pernah aku salat Isyak sampai akhir waktu malam, aku terlempar seolah-olah aku selembar kain hingga matahari tepat berada di atasku. Saudaraku Unais berkata: Sesungguhnya aku mempunyai keperluan di Mekah, maka lindungilah aku. Berangkatlah Unais sampai ia tiba di Mekah dan telah lama tidak menemuiku. Kemudian dia datang dan aku langsung bertanya: Apa yang telah kamu lakukan? Unais menjawab: Di Mekah, aku bertemu seorang lelaki yang seagama denganmu, dia mengaku bahwa Allah telah mengangkatnya sebagai rasul. Aku bertanya: Lantas apa yang dikatakan orang-orang? Dia menjawab: Mereka mengatakan bahwa lelaki tersebut adalah seorang penyair, dukun serta penyihir. Padahal Unais juga salah seorang penyair. Selanjutnya Unais berkata: Sesungguhnya aku pernah mendengar ucapan para dukun, namun dia bukan seperti ucapan mereka, dan aku telah membandingkan perkataannya dengan bermacam-macam syair namun tidak ada yang sesuai dengan omongan seorang pun sesudahku bahwa dia termasuk syair. Demi Allah, dia benar-benar seorang yang jujur dan merekalah orang yang pendusta. Dia berkata melanjutkan: Aku berkata: Maka lindungilah aku sehingga aku dapat pergi ke sana untuk melihat. Dia berkata melanjutkan: Lalu aku pergi mengunjungi kota Mekah dan mencari-cari seorang lelaki yang paling lemah di antara mereka untuk aku tanyakan: Di manakah orang itu yang kamu tuduh sebagai yang telah keluar dari agama nenek-moyangnya (shabii)? Lalu orang itu malah menunjuk ke arahku sambil berseru: Shabii! Maka menyerbulah penduduk lembah itu ke arahku dengan melemparkan tanah kering dan tulang-belulang sehingga aku jatuh tersungkur dalam keadaan pingsan. Ia berkata melanjutkan: Ketika aku bangkit, aku merasa seperti sebuah patung yang berlumuran darah. Ia berkata lagi: Lalu aku mendatangi sumur zam-zam untuk membersihkan darah dari segenap tubuhku serta meminum airnya. Dan di dekat sumur itulah aku tinggal selama tiga puluh hari, wahai putra saudaraku, siang dan malam hari aku tidak mempunyai makanan kecuali dari air Zamzam sampai aku menjadi gemuk hingga terlihat lekuk-lekuk lemak di perutku (tanda gemuk) dan aku tidak menemukan lagi di dalam hatiku perasaan kurus karena kelaparan. Ia berkata lagi melanjutkan: Ketika penduduk Mekah berada di suatu malam purnama yang terang-benderang, lalu mereka pun tertidur lelap. Tidak ada yang bertawaf di Baitulharam kecuali seorang lelaki dan dua perempuan yang terlihat sedang berdoa menyebut Isaf dan Nailah (nama berhala). Dia berkata: Kemudian keduanya datang menghampiriku di dalam tawaf dan aku berkata: Kawinkanlah mereka berdua! Dia berkata lagi: Mereka berdua tidak saling melarang ucapan mereka. Dia berkata: Kemudian mereka berdua mendatangiku lagi dan aku berkata: Mereka itu seperti kayu namun aku tidak menutup-nutupi maksudku. Setelah itu mereka berdua beranjak pergi sambil meratap dan berkata: Kalau seandainya di sini ada salah seorang dari kaum kita. Tidak lama kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dan Abu Bakar yang sedang turun menjumpai mereka berdua serta segera menanyakan: Apa yang terjadi dengan kalian? Mereka menjawab: Orang shabii itu berada di sekitar Kakbah dan tirai penutupnya. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bertanya: Apa yang dia katakan kepada kalian? Mereka menjawab: Dia mengucapkan kata-kata kotor kepada kami. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dan Abu Bakar kemudian datang untuk mencium Hajar Aswad dan bertawaf di Baitullah serta diteruskan dengan salat. Setelah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menyelesaikan salatnya, Abu Zar berkata: Akulah orang yang pertama mengucapkan salam Islam kepada beliau. Dia melanjutkan: Lalu aku mengucapkan: Assalamu`alaika ya Rasulullah! Kemudian beliau membalas: Wa `alaika wa rahmatullahi. Kemudian beliau bertanya: Siapakah kamu? Aku menjawab: Aku adalah seorang dari suku Ghifar. Lalu Rasulullah menarik tangannya lalu meletakkan jari-jarinya ke atas dahi. Aku pun berkata dalam hatiku: Beliau tampaknya tidak senang aku mengaku dari suku Ghifar. Aku pun bangkit hendak memegang tangan beliau, tetapi ditahan oleh Abu Bakar sedang ia lebih mengetahui tentang itu daripadaku. Kemudian beliau mengangkat kepalanya dan bertanya: Sejak kapan kamu berada di sini? Aku menjawab: Aku di sini sejak tiga puluh hari yang lalu. Dia bertanya lagi: Siapakah yang memberimu makan? Aku menjawab: Aku tidak mempunyai makanan lain kecuali air Zamzam hingga aku menjadi gemuk dan tampak lekuk-lekuk lemak di perutku (tanda gemuk) serta tidak menemukan lagi di dalam hatiku perasaan kurus karena kelaparan. Kemudian beliau bersabda: Sesungguhnya (air Zamzam) itu penuh berkah dan sebaik-baik makanan. Abu Bakar berkata: Wahai Rasulullah, izinkanlah aku menjamunya malam ini! Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dan Abu Bakar kemudian meninggalkan tempat tersebut dan aku pun mengikuti mereka. Lalu Abu Bakar membuka sebuah pintu rumah untuk mengambilkan kami kismis (anggur kering) Thaif. Itulah makanan yang pertama kali aku makan di Mekah. Kemudian aku menetap beberapa lama dan datang menemui Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. lalu beliau bersabda: Sesungguhnya sebuah negeri yang banyak menghasilkan korma telah ditunjukkan kepadaku yang tidak lain adalah kota Yatsrib, maka bersediakah kamu menyampaikan kepada kaummu tentang misi kerasulanku, semoga Allah memberikan petunjuk kepada mereka melalui kamu serta memberikan pahala kepadamu karena mereka? Aku kemudian pulang untuk menemui Unais. Dia bertanya padaku: Apa yang telah kamu lakukan di sana? Aku menjawab: Aku telah memeluk Islam dan beriman. Unais berkata: Aku tidak membenci agamamu dan aku pun telah memeluk Islam serta beriman. Lalu kami berdua mendatangi ibu kami, ia pun berkata: Aku tidak membenci agama kamu berdua dan aku pun telah memeluk Islam serta beriman. Kami lalu menunggangi unta untuk mendatangi kaum kami Ghifar sehingga masuklah setengah dari mereka ke dalam agama Islam di bawah pimpinan Aima` bin Rahadhah Al-Ghifari, seorang kepala suku mereka. Sedangkan yang setengah lagi mengatakan: Kalau Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. telah tiba di Madinah, maka kami akan masuk Islam. Lalu tibalah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. di Madinah, sehingga sisa mereka yang setengah pun masuk Islam. Selanjutnya datanglah suku Aslam dan mereka berkata: Wahai Rasulullah! Mereka itu adalah saudara-saudara kami, maka kami pun masuk Islam seperti mereka. Akhirnya semua mereka memeluk Islam. Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Suku Ghifar, semoga Allah mengampuni mereka dan suku Aslam, mudah-mudahan Allah memberikan keselamatan bagi mereka. (Shahih Muslim No.4520)
24. Di antara keutamaan Jarir bin Abdullah Radhiyallahu’anhu
·         Hadis riwayat Jarir bin Abdullah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Sejak aku masuk Islam, Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. tidak pernah melarangku untuk menemuinya dan beliau tidak melihatku kecuali selalu tersenyum. (Shahih Muslim No.4522)
25. Di antara keutamaan Abdullah bin Abbas Radhiyallahu’anhu
·         Hadis riwayat Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Nabi Shallallahu alaihi wassalam. menuju ke kamar kecil lalu aku menyediakan air wudu untuk beliau. Ketika keluar beliau bertanya: Siapakah yang menyediakan air wudu ini? Dalam riwayat Zuhair: Mereka menjawab. Dalam riwayat Abu Bakar: Aku menjawab: Ibnu Abbas. Beliau berdoa: Ya Allah! Jadikanlah ia pandai dalam ilmu agama. (Shahih Muslim No.4526)
26. Di antara keutamaan Abdullah bin Umar Radhiyallahu’anhu
·         Hadis riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Di dalam tidur aku bermimpi seakan-akan di tanganku terdapat sehelai kain sutra dan tidak ada satu tempat pun di surga yang ingin aku tuju kecuali kain sutra itu akan terbang ke sana. Lalu mimpi itu aku ceritakan kepada Hafshah dan Hafshah segera menceritakannya lagi kepada Nabi Shallallahu alaihi wassalam. Kemudian Nabi Shallallahu alaihi wassalam. berkata: Aku melihat Abdullah itu sebagai seorang yang saleh. (Shahih Muslim No.4527)
27. Di antara keutamaan Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu
·         Hadis riwayat Ummu Sulaim Radhiyallahu’anhu ia berkata:
Wahai Rasulullah! Tolonglah doakan Anas, pembantumu. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pun berdoa: Ya Allah! Banyakkanlah harta dan anaknya serta berkahilah apa yang Engkau berikan padanya. (Shahih Muslim No.4529)
·         Hadis riwayat Anas Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menghampiriku ketika aku sedang bermain bersama beberapa anak sebayaku. Beliau mengucapkan salam kepada kami. Kemudian beliau menyuruhku untuk suatu keperluan sehingga aku terlambat pulang menemui ibuku. Ketika aku datang, ibuku bertanya: Apa yang membuatmu terlambat? Aku menjawab: Aku diutus oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. untuk suatu keperluan. Ibuku bertanya: Apa keperluan beliau? Aku menjawab: Itu rahasia. Ibuku berkata: Kalau begitu jangan kamu ceritakan rahasia Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. kepada siapa pun. (Shahih Muslim No.4533)
28. Di antara keutamaan Abdullah bin Salam Radhiyallahu’anhu
·         Hadis riwayat Saad bin Abu Waqqash Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Aku tidak pernah mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. berkata kepada orang yang hidup dan masih berjalan di bumi ini bahwa dia akan masuk surga kecuali kepada Abdullah bin Salam Radhiyallahu’anhu. (Shahih Muslim No.4535)
·         Hadis riwayat Abdullah bin Salam Radhiyallahu’anhu:
Dari Qais bin Ubbad ia berkata: Aku berada di Madinah dan berkumpul dengan banyak orang, di antara mereka terdapat beberapa sahabat Nabi Shallallahu alaihi wassalam. Tiba-tiba muncul seorang lelaki yang dari raut wajahnya terlihat tanda kekhusyuan. Lalu beberapa orang di antara mereka mengatakan: Lelaki ini termasuk ahli surga, lelaki ini termasuk ahli surga. Kemudian lelaki itu melakukan salat dua rakaat dengan membaca surat pendek dan segera keluar lagi. Aku mengikutinya sampai dia memasuki rumahnya dan aku pun meminta izin masuk menemuinya. Kami lalu saling bercakap-cakap. Ketika dia telah merasa lebih akrab, aku katakan padanya: Sesungguhnya ketika kamu memasuki (mesjid) tadi, ada orang yang berbicara begini begitu. Lelaki itu berkata: Maha Suci Allah, tidak pantas seseorang mengatakan apa yang belum diketahuinya. Akan aku ceritakan kepadamu mengapa begitu. Pada zaman Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. aku pernah bermimpi dan telah aku ceritakan mimpiku itu kepada beliau. Dalam mimpi itu aku seperti melihat diriku berada di sebuah taman yang luas, asri dan hijau. Di tengah-tengah taman itu terdapat sebuah tiang dari besi di mana ujung bawahnya menancap ke bumi dan ujung atasnya menjulang tinggi ke langit di sana terdapat tali pegangan. Lalu dikatakan kepadaku: Naiklah! Aku jawab: Aku tidak bisa. Tiba-tiba muncul seorang pelayan (minshaf). Berkata Ibnul Aun: Minshaf adalah pelayan. Lalu ia menarik bajuku dari arah belakang untuk membantuku, sehingga aku dapat naik ke atas tiang tersebut. Aku lalu memegang tali pegangan itu. Dikatakan padaku: Peganglah erat-erat! Seketika aku terbangun dan tali itu benar-benar berada di tanganku. Aku pun menceritakan hal itu kepada Nabi Shallallahu alaihi wassalam., beliau bersabda: Taman itu adalah Islam, tiang itu juga tiang Islam dan tali pegangan itu ialah urwatul wutsqa kuat. Kamu akan tetap memeluk Islam sampai mati. Kata perawi: Lelaki itu adalah Abdullah bin Salam Radhiyallahu’anhu. (Shahih Muslim No.4536)
29. Di antara keutamaan Hassan bin Tsabit Radhiyallahu’anhu
·         Hadis riwayat Hassan bin Tsabit Radhiyallahu’anhu:
Dari Said bin Musayyab dari Abu Hurairah bahwa Umar pernah lewat di hadapan Hassan ketika ia sedang melantunkan syair di dalam mesjid. Lalu Umar memperhatikan (menegur) kepadanya sehingga berkatalah Hassan: Aku pernah melantunkan syair di dalam mesjid ketika di dalamnya terdapat orang yang lebih baik dari kamu (Rasulullah). Kemudian dia menoleh ke arah Abu Hurairah dan berkata: Demi Allah, apakah Anda pernah mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Balaslah untuk membelaku! Ya Allah, kuatkanlah dia dengan Roh Kudus! Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu menjawab: Ya. (Shahih Muslim No.4539)
·         Hadis riwayat Barra’ bin Azib Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda kepada Hassan bin Tsabit: Sindirlah mereka (dengan syair) semoga Jibril senantiasa bersamamu. (Shahih Muslim No.4541)
·         Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu:
dari Urwah bahwa Hassan bin Tsabit adalah salah seorang yang berlebih-lebihan mencela Aisyah sehingga aku lalu mencacinya. Aisyah menegurku: Wahai keponakanku, biarkanlah dia, karena sesungguhnya dia adalah orang yang pernah membela Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.. (Shahih Muslim No.4542)
·         Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Hassan berkata: Wahai Rasulullah! Izinkan aku untuk menyindir Abu Sufyan. Beliau bertanya: Bagaimana dengan hubungan kekerabatanku dengannya? Hassan berkata: Demi Zat yang telah memuliakanmu, aku tidak akan menyindir mereka dengan nasab kamu seperti sehelai rambut yang disisihkan dari adonan roti. Selanjutnya Hassan melantunkan bait syairnya: Dan sesungguhnya puncak keluhuran adalah dari keluarga Hasyim, sedangkan orang-orang keturunan Bani Makhzum dan ayahmu adalah budak. (Shahih Muslim No.4544)
30. Di antara keutamaan Abu Hurairah Ad-Dausi Radhiyallahu’anhu
·         Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Kamu sekalian menganggap bahwa Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu banyak meriwayatkan hadis dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. sedangkan kita semua akan menemui Allah. Aku adalah orang miskin yang melayani Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. agar aku dapat mengisi perutku. Orang-orang Muhajirin sibuk melakukan transaksi jual beli di pasar dan orang-orang Ansar sibuk dengan usaha mengembangkan harta mereka. Lalu Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Barang siapa yang membentangkan pakaiannya, maka dia tidak akan lupa sedikitpun apa yang dia dengar dariku. Aku lalu membentangkan pakaianku sampai beliau menyelesaikan hadisnya. Kemudian aku mendekap pakaian itu sehingga aku tidak pernah lupa sesuatu yang aku pernah dengar dari beliau. (Shahih Muslim No.4547)
·         Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa ia berkata kepada Urwah bin Zubair: Tidakkah kamu terkagum dengan Abu Hurairah ketika ia datang lalu duduk di sebelah kamarku menyampaikan hadis dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dan memperdengarkannya kepadaku, dan saat itu aku sedang bertasbih, lalu ia bangkit beranjak pergi sebelum aku menyelesaikan tasbihku. Kalau seandainya aku bisa menyusulnya pasti akan aku katakan kepadanya bahwa sesungguhnya Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. tidak pernah memberikan hadis dengan tergesa-gesa seperti yang kamu sekalian lakukan. (Shahih Muslim No.4548)
31. Di antara keutamaan prajurit perang Badar dan kisah Hathib bin Abu Baltaah Radhiyallahu’anhu
·         Hadis riwayat Ali bin Abu Thalib Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. mengutus aku, Zubair dan Miqdad lalu beliau bersabda: Pergilah kalian ke daerah Raudhah Khakh di mana terdapat seorang wanita yang sedang dalam perjalanan membawa sepucuk surat dan ambillah surat itu darinya! Kemudian kami berangkat, kuda kami pun berlari cepat membawa kami. Lalu tiba-tiba kami bertemu dengan wanita tersebut dan kami katakan kepadanya: Keluarkanlah surat itu! Perempuan tersebut berkata: Aku tidak membawa surat. Kami berkata lagi: Keluarkanlah surat itu kalau tidak kamu harus menanggalkan pakaianmu! Akhirnya ia mengeluarkan surat itu dari sela-sela kepangan rambutnya. Lalu kami pun segera membawa surat itu kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. yang ternyata berasal dari Hathib bin Abu Baltaah untuk orang-orang musyrik di kota Mekah memberitahukan beberapa rencana Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bertanya kepada Hathib: Wahai Hathib apa ini? Hathib menjawab: Jangan cepat menuduhku, wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku dahulu adalah seorang yang akrab dengan orang-orang Quraisy. Sufyan berkata: Ia pernah bersekutu dengan mereka meskipun tidak memiliki nasab dengan Quraisy. Para Muhajirin yang ikut bersamamu mempunyai kerabat yang dapat melindungi keluarga mereka (di Mekah). Dan aku ingin, karena aku tidak mempunyai nasab di tengah-tengah mereka, berbuat jasa untuk mereka sehingga mereka mau melindungi keluargaku. Dan aku melakukan ini bukan karena kekufuran dan bukan juga karena murtad bahkan tidak juga karena aku rela dengan kekufuran setelah memeluk Islam. Kemudian Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Dia telah berkata benar. Lalu Umar berkata: Wahai Rasulullah, biarkanlah aku memenggal leher orang munafik ini! Beliau menjawab: Sesungguhnya dia telah ikut serta dalam perang Badar dan siapa tahu Allah telah memberikan keistimewaan kepada para prajurit Badar lalu berfirman: Perbuatlah sesuka kamu sekalian karena sesungguhnya Aku telah mengampuni kalian! Kemudian Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung menurunkan firman-Nya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan musuh-Ku dan musuhmu sebagai teman-teman setia. (Shahih Muslim No.4550)
32. Di antara keutamaan Abu Musa Al-Asy`ari Radhiyallahu’anhu dan Abu Amir Al-Asy`ari Radhiyallahu’anhu
·         Hadis riwayat Abu Musa Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Aku sedang bersama Nabi Shallallahu alaihi wassalam. ketika beliau dan Bilal singgah di Ji`ranah antara Mekah dan Madinah. Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. didatangi seorang lelaki badui dan berkata: Apakah kamu tidak akan memenuhi apa yang pernah kamu janjikan kepadaku, wahai Muhammad? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. berkata kepadanya: Bergembiralah! Lelaki badui itu menjawab: Kamu telah sering mengatakan kepadaku “bergembiralah!” Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menghampiri Abu Musa dan Bilal dalam keadaan marah lalu berkata: Orang ini telah menolak kabar gembira, maka terimalah kalian berdua kabar gembira itu. Kedua sahabat itu berkata: Kami telah menerimanya, wahai Rasulullah. Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. meminta supaya diambilkan bejana berisikan air lalu membasuh kedua tangan dan wajahnya serta meludahkan air ke dalamnya lalu berkata: Minumlah kamu berdua dan basuhkanlah ke muka serta leher kamu dan bergembiralah! Kedua sahabat itu segera mengambil bejana tersebut kemudian melakukan apa yang diperintahkan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. kepada mereka. Tiba-tiba Ummu Sulamah berseru kepada mereka dari balik tirai: Sisakan untuk ibu kalian air yang ada dalam bejana itu. Lalu mereka menyisakan sebagiannya. (Shahih Muslim No.4553)
·         Hadis riwayat Abu Musa Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Ketika selesai perang Hunain Nabi Shallallahu alaihi wassalam. mengutus Abu Amir untuk memimpin pasukan tentara ke negeri Authas. Di tengah perjalanan mereka bertemu dengan pasukan Duraid bin Shimmah. Lalu Duraid berhasil dibunuhnya dan Allah mengalahkan kawan-kawannya. Kata Abu Musa: Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. juga pernah mengutusku bersama Abu Amir. Saat itu lutut Abu Amir dipanah oleh seorang dari Bani Jusyam sehingga terlukalah lututnya itu. Aku menghampiri dia dan bertanya: Wahai paman, siapakah yang telah membidikkan anak panah itu ke arahmu? Abu Amir memberikan isyarat kepada Abu Musa seraya berkata: Orang itulah yang hendak membunuhku. Kamu melihat sendiri dialah orang yang membidikkan anak panah ke arahku. Abu Musa berkata: Lalu aku memandang dan menghampiri lelaki Bani Jusyam itu hingga berada di dekatnya. Ketika melihatku dia segera berpaling menghindar dariku tetapi aku terus mengikutinya dan bertanya: Apakah kamu tidak merasa malu, bukankah kamu orang Arab? Mengapa kamu tak berhenti? Akhirnya dia pun berhenti. Aku dan dia lalu berkelahi dan saling memukul. Akhirnya aku menikamnya dengan pedang hingga mati terbunuh. Kemudian aku kembali kepada Abu Amir. Aku katakan kepadanya: Sesungguhnya Allah telah membunuh orang itu. Abu Amir berkata: Cabutlah anak panah ini! Aku pun mencabutnya sehingga mengalirlah darah dari luka tersebut. Abu Amir kemudian berkata: Wahai keponakanku! Temuilah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dan sampaikan salamku kepada beliau serta katakan bahwa Abu Amir berpesan kepada baginda: Mohonkanlah pengampunan Allah untukku! Abu Amir kemudian mengangkat diriku sebagai kepala pasukan dan tidak beberapa lama kemudian dia pun meninggal dunia. Ketika kembali ke Nabi Shallallahu alaihi wassalam. aku menjumpai beliau di dalam rumah sedang berbaring di atas ranjang berlapis tikar dari sabuk korma dan kasur yang meninggalkan bekas pada punggung dan kedua sisi beliau. Aku laporkan kepada beliau mengenai kabar kami dan juga kabar Abu Amir sekaligus menyampaikan pesannya kepada beliau supaya berkenan memohonkan ampunan kepada Allah untuknya. Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. meminta diambilkan air lalu berwudu dengannya kemudian beliau mengangkat kedua tangan seraya berdoa: Ya Allah! Berikanlah ampunan kepada Ubaid Abu Amir. Saat itulah aku sempat melihat putihnya kedua ketiak beliau. Kemudian beliau melanjutkan berdoa: Ya Allah! Pada hari kiamat nanti jadikanlah dia berada di atas derajat kebanyakan makhluk-Mu atau manusia. Aku beranikan diri untuk menyela: Dan untukku, wahai Rasulullah, mohonkanlah ampunan! Nabi Shallallahu alaihi wassalam. Shallallahu alaihi wassalam. pun berdoa: Ya Allah! Ampunilah dosa Abdullah bin Qais. Dan masukkanlah dia ke sebuah tempat yang mulia pada hari kiamat kelak. (Shahih Muslim No.4554)
33. Di antara keutamaan orang-orang Asy`ari Radhiyallahu’anhu
·         Hadis riwayat Abu Musa Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Sesungguhnya aku sangat mengenali suara orang-orang Asy`ari lewat bacaan Alquran di saat mereka memasuki waktu malam. Dan aku mengetahui rumah-rumah mereka melalui suara-suara Alquran pada malam hari, meskipun aku tidak melihat rumah-rumah mereka ketika mereka pulang pada siang hari, dan di antara mereka adalah Hakim. Setiap kali bertemu dengan musuh, dia akan berkata kepada musuh: Sesungguhnya sahabat-sahabatku menyuruh kalian untuk melihat mereka. (Shahih Muslim No.4555)
·         Hadis riwayat Abu Musa Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Sesungguhnya orang-orang Asy`ari apabila mereka kehabisan bekal dalam suatu peperangan atau bekal makanan keluarga mereka di Madinah hanya sedikit, maka mereka akan mengumpulkan apa yang masih ada pada mereka dalam selembar kain. Kemudian mereka bagikan di antara mereka dalam satu bejana secara rata dan aku adalah bagian dari mereka dan mereka adalah bagian dariku. (Shahih Muslim No.4556)
34. Di antara keutamaan Jakfar bin Abu Thalib Radhiyallahu’anhu dan Asma Binti Umais Radhiyallahu’anhu beserta penumpang perahu mereka
·         Hadis riwayat Abu Musa Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Kami mendengar berita keberangkatan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. ketika kami sedang berada di Yaman. Lalu aku dan kedua orang kakakku yaitu Abu Burdah dan Abu Ruhem segera berhijrah untuk bergabung dengan beliau. Sedikitnya kami berhijrah dalam jumlah lima puluh tiga atau lima puluh dua orang yang terdiri dari kaumku sendiri. Kami menumpangi sebuah perahu yang akhirnya mendamparkan kami ke hadapan Najasyi Raja Habasyah (Abessina). Dan di sana kami bertemu dengan Jakfar bin Abu Thalib Radhiyallahu’anhu beserta para sahabatnya. Lalu Jakfar berkata: Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. mengirim kami ke sini dan menyuruh kami agar tinggal di sini, karena itu tinggallah kalian semua di sini bersama kami! Kami pun menetap bersamanya hingga kami tiba bersama-sama (ke tempat Rasulullah) dan bertemu Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. ketika beliau berhasil menaklukan Khaibar kemudian memberikan kami sebagian dari harta rampasan. Dan beliau tidak membagikan kepada seorang pun yang tidak ikut serta dalam perang Khaibar kecuali kepada orang-orang yang ikut dalam perahu kami bersama Jakfar serta sahabatnya. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. memberikan kepada mereka bersama orang-orang yang ikut perang. Sehingga ada sebagian orang yang mengatakan kepada kami: Kami lebih dahulu berhijrah daripada kalian. Lalu datanglah Asma binti Umais, salah seorang yang ikut tiba bersama kami, mengunjungi Hafshah, istri Nabi Shallallahu alaihi wassalam. yang juga termasuk orang-orang yang berhijrah ke Najasyi. Kemudian masuklah Umar menemui Hafshah sedangkan Asma masih bersamanya. Dan bertanyalah Umar ketika melihat Asma: Siapakah ini? Hafshah menjawab: Dia adalah Asma binti Umais. Umar bertanya: Apakah yang pernah ikut berhijrah ke Habasyah dan termasuk rombongan perahu laut itu? Asma menjawab: Benar. Umar berkata: Kami lebih dahulu berhijrah daripada kalian, jadi kami lebih berhak atas Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. daripada kamu sekalian. Mendengar itu Asma menjadi marah dan mengucapkan kata kasar: Kamu berdusta wahai Umar, jangan begitu! Demi Allah, (aku mengetahui) kamu bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. yang selalu memberikan makan kepada orang yang lapar dan mengajar orang yang bodoh di antara kamu sementara kami berada di negeri yang jauh dan asing di Habasyah. Itu kami lakukan demi Allah dan Rasul-Nya. Dan demi Allah, aku tidak akan makan dan minum kecuali setelah aku laporkan apa yang kamu katakan kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Kami disiksa dan juga ditakut-takuti dan akan aku ceritakan hal itu kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dan juga akan aku tanyakan kepada beliau. Demi Allah, aku tidak akan berdusta, tidak akan menyimpang dan juga tidak akan menambahi. Tatkala Nabi Shallallahu alaihi wassalam. datang, Asma berkata: Wahai Nabi Allah, sesungguhnya Umar tadi berkata begini dan begitu. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. lalu bersabda: Tidak ada yang paling berhak terhadap diriku daripada kamu sekalian. Umar dan para sahabatnya hanya berhijrah satu kali saja, sedangkan kamu sekalian para penumpang perahu berhijrah dua kali. Asma lalu berkata lagi: Aku melihat Abu Musa dan para penumpang perahu mendatangiku berbondong-bondong untuk menanyakan kepadaku mengenai hadis ini. Tidak ada sesuatu pun dari kekayaan dunia yang lebih menggembirakan dan berharga di hati mereka dari apa yang telah dikatakan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. kepada mereka. Abu Burdah berkata: Asma berkata: Aku benar-benar telah bertemu dengan Abu Musa, dia meminta kembali hadis ini dariku. (Shahih Muslim No.4558)
35. Di antara keutamaan kaum Ansar Radhiyallahu’anhu
·         Hadis riwayat Jabir bin Abdullah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Menyinggung tentang kamilah ayat ini turun: Ketika dua golongan daripadamu ingin mundur karena takut, padahal Allah adalah penolong bagi kedua golongan itu. Mereka adalah Bani Salimah dan Bani Haritsah dan kami menyukai ayat itu turun karena firman Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung: Padahal Allah adalah penolong bagi kedua golongan itu. (Shahih Muslim No.4560)
·         Hadis riwayat Zaid bin Arqam Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. berdoa: Ya Allah! Ampunilah orang-orang Ansar, anak-anak kaum Ansar, dan cucu-cucu kaum Ansar. (Shahih Muslim No.4561)
·         Hadis riwayat Anas Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Nabi Shallallahu alaihi wassalam. melihat beberapa anak lelaki dan perempuan datang dari perayaan pernikahan lalu beliau berdiri dan bersabda: Ya Allah, kalianlah termasuk orang yang paling aku cintai, ya Allah, kalianlah termasuk orang yang paling aku cintai, yang beliau maksudkan adalah kaum Ansar. (Shahih Muslim No.4563)
·         Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Seorang wanita dari kaum Ansar datang kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. lalu beliau menemuinya dan bersabda: Demi Zat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, sesungguhnya kamu adalah golongan manusia yang paling aku cintai sebanyak tiga kali. (Shahih Muslim No.4564)
·         Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Sesungguhnya orang-orang Ansar adalah pengikut khususku dan orang-orang kepercayaanku dan sesungguhnya manusia nanti akan bertambah banyak dan menjadi sedikit, maka terimalah yang berperilaku baik dan maafkanlah yang berperilaku buruk di antara mereka. (Shahih Muslim No.4565)
36. Tentang kabilah Ansar yang terbaik
·         Hadis riwayat Abu Usaid Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Sebaik-baik kabilah Ansar ialah Bani Najjar, kemudian Bani Abdul Asyhal, kemudian Bani Harits bin Khazraj, kemudian Bani Saidah dan dalam setiap kabilah Ansar terdapat kebaikan. Saad berkata: Aku tidak melihat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. kecuali beliau telah mengutamakan kabilah lain atas kami. Ada yang mengatakan: Beliau mengutamakan kabilah kalian atas banyak kabilah yang lain. (Shahih Muslim No.4566)
37. Baiknya persahabatan orang-orang Ansar Radhiyallahu’anhu
·         Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Aku berangkat bersama Jarir bin Abdullah Al-Bajali dalam suatu perjalanan di mana dia ingin menjadi pelayanku. Aku berkata kepadanya: Jangan kamu lakukan itu! Lalu dia menjawab: Sesungguhnya aku melihat orang-orang Ansar berbuat sesuatu kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. sehingga aku bersumpah bahwa tidak seorang pun dari mereka yang aku temani kecuali aku akan melayaninya. (Shahih Muslim No.4570)
38. Doa Nabi Shallallahu alaihi wassalam. untuk suku Ghifar dan suku Aslam
·         Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Suku Aslam, semoga Allah melimpahkan keselamatan kepada mereka, suku Ghifar, semoga Allah mengampuni mereka. Bukan aku yang mengatakan itu tetapi Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agunglah yang memfirmankannya. (Shahih Muslim No.4574)
·         Hadis riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Ghifar, semoga Allah mengampuni mereka, Aslam, semoga Allah memberikan keselamatan kepada mereka, sedangkan suku Ushayyat telah berlaku durhaka kepada Allah serta Rasul-Nya. (Shahih Muslim No.4576)
39. Di antara keutamaan suku Ghifar, Aslam, Juhainah, Asyja`, Muzainah, Tamim, Daus dan Thayi
·         Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Orang-orang Quraisy, orang-orang Ansar, Muzainah, Juhainah, Aslam, Ghifar dan Asyja` mereka adalah para penolongku dan tidak ada seorang penolong pun bagi mereka selain Allah dan Rasul-Nya. (Shahih Muslim No.4578)
·         Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bahwa beliau bersabda: Suku Aslam, Ghifar, Muzainah dan orang-orang dari Juhainah atau kabilah Juhainah adalah lebih baik dari Bani Tamim dan Bani Amir, juga dari dua kabilah yang bersekutu yaitu Asad dan Ghathfan. (Shahih Muslim No.4579)
·         Hadis riwayat Abu Bakrah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Aqra` bin Habis datang kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dan berkata: Sesungguhnya Surraq Al-Hajij yang berbaiat kepadamu adalah dari suku Aslam, Ghifar dan Muzainah (aku kira juga Juhainah. Muhammad yang ragu-ragu). Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bertanya: Apakah menurutmu kalau Aslam, Ghifar dan Muzainah saya kira juga Juhainah itu lebih baik dari Bani Tamim, Bani Amir, Asad dan Ghathfan, lantas mereka merasa kecewa dan rugi? Aqra` bin Habis tadi menjawab: Ya. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Demi Zat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, sesungguhnya mereka (suku Aslam, Ghifar, dan Muzainah) lebih baik dari mereka. (Shahih Muslim No.4582)
·         Hadis riwayat Umar bin Khathab Radhiyallahu’anhu:
Dari Adi bin Hatim ia berkata: Aku mendatangi Umar bin Khathab lalu ia berkata kepadaku: Sesungguhnya sedekah pertama yang membuat gembira wajah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dan juga wajah para sahabatnya ialah sedekah suku Thayi yang kamu bawa kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.. (Shahih Muslim No.4585)
·         Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Thufail dan para sahabatnya datang menghadap Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. lalu mereka berkata: Wahai Rasulullah! Sesungguhnya suku Daus telah kufur dan membangkang, maka mohonkanlah kepada Allah agar mereka mendapatkan bencana. Dikatakan: Binasalah suku Daus. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. lalu berdoa: Ya Allah! Berikanlah petunjuk kepada suku Daus dan datanglah bersama mereka. (Shahih Muslim No.4586)
·         Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Aku masih tetap mencintai Bani Tamim karena tiga perkara yang aku dengar dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Mereka itu adalah umatku yang paling keras menghadapi Dajjal. Ketika datang sedekah mereka, Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Ini adalah sedekah-sedekah kaumku. Seorang wanita tawanan mereka pernah menjadi milik Aisyah, kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. juga bersabda: Merdekakanlah ia karena ia adalah anak cucu Ismail. (Shahih Muslim No.4587)
40. Di antara keutamaan wanita Quraisy
·         Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Sebaik-baik wanita Arab (Menurut versi lain adalah Wanita-wanita Quraisy) adalah yang paling sayang terhadap anak yatim yang masih kecil dan yang paling perhatian terhadap urusan dan keadaan suami. (Shahih Muslim No.4589)
41. Upaya Nabi Shallallahu alaihi wassalam. mempersaudarakan para sahabat beliau
·         Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu:
Dari Ashim ia berkata: Aku berkata kepada Anas Radhiyallahu’anhu: Apakah kamu pernah mendengar bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Tidak ada saling mempersaudarakan di dalam Islam? Anas menjawab: Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pernah mempersaudarakan antara orang-orang Quraisy dan orang-orang Ansar di rumahnya. (Shahih Muslim No.4593)
42. Keutamaan para sahabat, para tabiin serta orang-orang yang datang sesudah zaman mereka
·         Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri Radhiyallahu’anhu:
Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bahwa beliau bersabda: Akan datang kepada manusia suatu zaman di mana segolongan manusia akan berperang, lalu ditanyakan kepada mereka: Adakah di antara kalian yang pernah melihat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.? Mereka menjawab: Ya, ada. Lalu mereka diberi kemenangan (mengalahkan musuh). Kemudian datang lagi segolongan manusia yang berperang, lalu ditanyakan kepada mereka: Adakah di antara kalian orang yang pernah melihat para sahabat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Mereka menjawab: Ya, ada. Kemudian mereka pun diberi kemenangan. Kemudian datang lagi segolongan menusia yang juga berperang, lalu ditanyakan kepada mereka: Adakah di antara kalian orang yang pernah melihat tabiin? Mereka menjawab: Ya, ada. Akhirnya mereka juga diberi kemenangan. (Shahih Muslim No.4597)
·         Hadis riwayat Abdullah bin Masud Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Sebaik-baik umatku adalah yang hidup pada kurun sahabatku, kemudian setelah kurun mereka (tabiin), kemudian setelah kurun mereka (tabiit tabiin). Kemudian akan datang suatu kaum di mana kesaksian salah seorang mereka mendahului sumpahnya dan sumpahnya mendahului kesaksiannya. (Shahih Muslim No.4599)
·         Hadis riwayat Imran bin Hushain Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Sesungguhnya orang yang terbaik di antara kamu ialah yang hidup pada zaman kurunku (sahabat), kemudian orang-orang yang hidup sesudah kurunku (tabiin), kemudian orang-orang yang hidup sesudah mereka (tabiit tabiin), kemudian orang-orang yang hidup sesudah mereka. Imran berkata: Aku tidak tahu apakah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. mengatakan setelah kurun beliau dua kali atau tiga kali. Kemudian setelah mereka akan datang suatu kaum yang memberikan kesaksian sedangkan mereka tidak dimintai kesaksian, dan mereka berkhianat sehingga tidak dapat dipercaya, mereka selalu bernazar namun tidak pernah memenuhinya dan akan tampak pada mereka kegemukan. (Shahih Muslim No.4603)
43. Sabda Nabi Shallallahu alaihi wassalam. dalam waktu seratus tahun yang akan datang, tidak akan ada lagi di muka bumi orang yang hidup sekarang
·         Hadis riwayat Abdullah bin Umar Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Pada suatu malam Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. salat Isyak berjamaah bersama kami di akhir hayatnya. Setelah mengucapkan salam, beliau berdiri dan bersabda: Tahukah kalian apa arti malam ini? Sesungguhnya dalam kurun waktu seratus tahun yang akan datang sudah tidak ada lagi seorang pun yang masih hidup di muka bumi. Kata Ibnu Umar Radhiyallahu’anhu: Lalu orang-orang banyak yang salah mengartikan sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. tersebut. Mereka ramai membicarakan mengenai sabda beliau tersebut, terutama mengenai kalimat seratus tahun itu. Padahal Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. hanya ingin bersabda bahwa tidak seorang pun dari menusia yang hidup sekarang ini akan tetap hidup pada kurun waktu seratus tahun yang akan datang. Yang beliau maksudkan adalah akan berakhirnya kurun waktu sahabat. (Shahih Muslim No.4605)
44. Haram hukumnya mencaci-maki para sahabat Nabi Shallallahu alaihi wassalam.
·         Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Antara Khalid bin Walid dan Abdurrahman bin Auf telah terjadi sesuatu lalu Khalid pun mencaci-makinya. Mendengar itu Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. lalu bersabda: Janganlah kamu mencaci-maki seorang pun dari para sahabatku. Sekalipun salah seorang kamu membelanjakan emas sebesar gunung Uhud, hal itu tidak dapat menandingi satu bahkan setengah mud (1 mud=543 gram) salah seorang mereka. (Shahih Muslim No.4611)
45. Mengenai kaum Tsaqif yang tukang dusta dan perusak
·         Hadis riwayat Asma binti Abu Bakar Radhiyallahu’anhu:
Dari Abu Nauval dari Hajjaj ia berkata kepada Asma binti Abu Bakar Radhiyallahu’anhu: Bagaimana menurutmu dengan apa yang aku lakukan terhadap musuh Allah? Dia menjawab: Saya melihat kamu telah menghancurkan kehidupan dunianya dan dia telah menghancurkan kehidupan akhiratmu. Saya mendengar bahwa kamu telah memanggilnya dengan sebutan “anak seorang wanita yang selalu mengenakan dua potong kain (Zatunnithaqain)” dan ketahuilah bahwa akulah wanita Zatunnithaqain itu, yang satu aku gunakan untuk mengangkat makanan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dan makanan Abu Bakar dari binatang tunggangan, sedangkan yang sepotong lagi itu adalah sebagai ikat pinggang kaum wanita yang selalu dibutuhkan. Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pernah bercerita kepada kami bahwa di antara kaum Tsaqif itu terdapat seorang pendusta dan perusak. Yang pendusta dapat kami lihat sendiri, adapun yang perusak, aku kira kamu orangnya. Mendengar kata-kata tajam dari wanita itu, ia segera beranjak pergi meninggalkannya tanpa membantahnya. (Shahih Muslim No.4617)
46. Keutamaan Persia
·         Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Seandainya agama itu berada pada gugusan bintang yang bernama Tsuraya niscaya salah seorang dari Persia atau dari putra-putra Persia akan pergi ke sana untuk mendapatkannya. (Shahih Muslim No.4618)
47. Sabda Nabi Shallallahu alaihi wassalam.: Manusia itu seperti seratus ekor unta tetapi sebanyak itu tidak ada seekor pun unta yang bisa dijadikan tunggangan
·         Hadis riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Kamu sekalian akan mendapati manusia itu seperti seratus ekor unta, di mana seseorang tidak akan mendapati seekor pun yang dapat dijadikan binatang tunggangan. (Shahih Muslim No.4620)